Menuju konten utama

DPR Enggan Tanya Kapolri soal Motif Pembunuhan Brigadir J

DPR meminta publik bersabar terkait motif pembunuhan Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo.

DPR Enggan Tanya Kapolri soal Motif Pembunuhan Brigadir J
Anggota Komisi III DPR, Arsul Sani. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

tirto.id - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PPP, Arsul Sani mengungkapkan akan menagih progres penyidikan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Upaya tersebut akan diberikan saat rapat kerja Komisi III seusai masa reses.

"Komisi III nanti setelah 17 Agustus dan setelah kami masuk akan mengadakan rapat kerja pengawasan dengan Kapolri. Dalam rapat tersebut kami akan meminta progres terakhir Kapolri saat rapat," kata Arsul di Gedung KPU RI, Jakarta, Rabu (10/8/2022).

Dalam rapat tersebut, Arsul tidak meminta banyak hal kepada Kapolri. Menurutnya sejumlah pemeriksaan harus dibiarkan menjadi rahasia polisi dan tidak diungkap ke publik. Mengingat proses penyidikan masih berlangsung.

"Dalam tersebut nantinya kami juga tidak meminta motif itu diungkapkan. Karena bisa jadi motif tersebut sengaja dirahasiakan karena berkaitan dengan proses penyelidikan polisi. Khawatirnya masih ada pihak lain yang tersangkut dari proses pidana dan justru merusak proses," terangnya.

Arsul juga meminta publik untuk bersabar menunggu proses penyelidikan kepolisian secara menyeluruh. Menurutnya dengan penetapan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka telah menunjukkan kinerja dari Timsus yang ada di Bareskrim.

"Publik juga harus bersabar, kalau kita ingin tahu tentang motif tidak bisa disampaikan sekarang supaya kasus ini tidak terhambat dan bisa dikembangkan. Saya memang beda pendapat dengan Menkopolhukam, menurut saya jangan mengembangkan narasi apapun soal motif di ruang publik," jelasnya.

Selain akan meminta penjelasan soal progres kepada Kapolri, Arsul juga mengkritik kinerja Kompolnas yang memberikan kesimpulan keliru di awal mengenai kematian Brigadir J.

Arsul menyebut Ketua Harian Kompolnas Irjen (Purn) Benny Mamoto perlu dievaluasi terutama terkait pernyataannya soal pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J.

"Jadi yang ingin saya sampaikan, Kompolnas juga harus belajar dari kasus ini. Harus belajar!" tegas Arsul.

Dirinya menyebut Kompolnas terlalu terburu-buru dalam menyebut motif dan menjadikan Brigadir J sebagai pelaku.

"Menurut saya tidak pas, harus dipertanyakan bagaimana pejabat Kompolnas mendapatkan informasi awal. Bagaimana penjelasan awal ini muncul padahal belum ada crosscheck, belum ada cross eksaminasi secara menyeluruh. Kok tiba-tiba langsung menyimpulkan ada terjadi tembak-tembakan karena pelecehan seksual," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait FERDY SAMBO TERSANGKA atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Hukum
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky