Menuju konten utama

Dolar AS Menguat Usai Theresa May Kalah dalam Voting Brexit

Dolar AS menguat usai Parlemen Inggris menolak rencana Brexit Perdana Menteri Theresa May.

Dolar AS Menguat Usai Theresa May Kalah dalam Voting Brexit
Petugas menunjukkan uang dolar Amerika Serikat. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Nilai tukar atau kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya, termasuk poundsterling Inggris usai Perdana Menteri Inggris Theresa May kalah dalam pemungutan suara Parlemen Inggris terkait kesepakatan Brexit.

Dilansir dari CNBC Rabu (16/1/2019), May kalah telak hingga 230 suara setelah 432 anggota dewan menolak rancangannya untuk berpisah dari Uni Eropa. Sementara itu, hanya 202 anggota parlemen yang mendukung langkah May soal Brexit.

Meski mendapat hasil yang mengecewakan, May mengatakan kepada anggota dewan bahwa ia ingin menunjukkan kepada mereka yang memilih untuk meninggalkan Uni Eropa dalam referendum tahun 2016 lalu bahwa tugasnyalah untuk mewujudkan Brexit.

Usai pengumuman hasil voting tersebut, dilansir dari Antara, Pound jatuh lebih dari satu persen terhadap dolar AS.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,45 persen menjadi 96,0388 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1400 dolar AS dari 1,1465 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2836 dolar AS dari 1,2865 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7193 dolar AS dari 0,7198 dolar AS.

Dolar AS dibeli 108,58 yen Jepang, lebih tinggi dari 108,20 yen Jepang pada sesi sebelumnya.

Dolar AS naik menjadi 0,9881 franc Swiss dari 0,9813 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3282 dolar Kanada dari 1,3267 dolar Kanada.

Baca juga artikel terkait BREXIT atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora