Menuju konten utama

Doa Kedamaian dan Pengemis Dadakan Warnai Perayaan Imlek

Fredi Setiawan, salah satu warga Tionghoa merayakan Hari Raya Imlek 2017 di Vihara Samudra Bhakti Jalan Kelenteng Kota Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (28/1/2017). Ia memanjatkan doa khusus, yakni kedamaian untuk negeri ini.

Doa Kedamaian dan Pengemis Dadakan Warnai Perayaan Imlek
Ilustrasi. Personil Binmas Polri berjaga di Klenteng Hok Lay Kiong, Bekasi, Jumat (27/1). ANTARA FOTO/Risky Andrianto.

tirto.id - Sejumlah warga keturunan Tionghoa merayakan Hari Raya Imlek 2017 atau Tahun Baru Cina ke-2568, di Vihara Samudra Bhakti Jalan Kelenteng Kota Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (28/1/2017). Mereka memanjatkan doa khusus, yakni kedamaian untuk negeri ini.

Hal tersebut diungkapkan Fredi Setiawan, salah satu warga yang bersembahyang di vihara tersebut. “Tadi berdoa, selain untuk diri sendiri sama keluarga. Saya juga mendoakan agar negeri ini semakin damai. Segala perbedaan yang ada jangan sampai memecah belah negeri ini,” ujarnya dikutip Antara.

Pada perayaan imlek ini, Fredi datang bersama orang tua dan dua orang kakaknya. Ia mengaku pada perayaan imlek ini dirinya sengaja berdoa di Vihara Samudra Bhakti, padahal biasanya kalau tidak imlek ia dan keluarganya berdoa di vihara yang ada di kawasan Dago, Kota Bandung.

Menurut Fredi, selain memanjatkan doa untuk kedamaian negeri, ia juga berdoa mengharapkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi Kota Bandung, khususnya dan Indonesia, secara umum.

“Setiap hari raya keagamaan itu pastinya kita memanjatkan doa-doa terbaik, mulai dari rezeki, kesehatan, termasuk doa untuk kemajuan negara ini,” ujarnya.

Tak hanya Fredi, doa untuk kedamaian negeri juga diutarakan oleh Emilia. “Semoga masyarakat Indonesia bisa tetap rukun, hidup damai walaupun kita hidup diantara ras, suku dan agama yang berbeda,” kata dia.

Emilia yang datang bersama suami dan anaknya yang berusia empat tahun ini mengaku sedih dengan keadaan negeri ini yang warganya sangat mudah terpancing emosi, terutama di media sosial. Ia berharap kebahagiaan imlek tahun ini bisa dirasakan oleh semua pihak, sehingga Indonesia semakin damai dan masyarakatnya bisa semakin kompak.

Pengemis Dadakan di Vihara Bandung

Perayaan imlek tahun ini ternyata juga diwarnai oleh pengemis dadakan yang berkumpul di pintu masuk Vihara Samudra Bhakti. Mereka mengais rezeki saat Perayaan Tahun Baru Cina 2017 atau Imlek 2568.

“Lumayan buat nambah uang jajan dan beli beras buat Emak di rumah,” kata salah seorang pengemis dadakan Eman Suparman.

Pada Perayaan Imlek Tahun 2017, pengemis dadakan tidak bisa masuk ke arah Vihara Samudra Bhakti sehingga mereka mengemis dari pintu masuk vihara tersebut. “Kalau sekarang enggak bisa masuk, dijaga sama satpam. Paling kita nunggu di sini [pintu masuk vihara], nunggu buat yang mau ngasih duitnya," kata dia.

Dikarenakan pengemis tidak bisa masuk vihara, maka sejumlah warga Tionghoa memberikan sejumlah uang kepada pengemis saat mereka pulang meninggalkan vihara atau dari dalam kendaraan bermotor mereka.

Eman menuturkan sejak pukul 07.00 WIB, ia dan temannya datang ke vihara tersebut untuk mencari angpau. Ia berharap bisa mengais rejeki di vihara tersebut.

Sementara itu, pengemis lainnya Enoh, menuturkan dikarenakan tidak bisa masuk ke dalam vihara maka hasil mengemis yang didapatkan dirinya tidak sebesar tahun lalu. Menurut Enoh, tahun kemarin, dari pagi sampai siang bisa dapat sampai Rp30 ribu. “Sekarang mah ini baru dapat Rp5 ribu,” Enoh mengeluh.

Persembahyangan di Vihara Samudra Bhakti Kota Bandung tersebut sudah berlangsung Jumat malam. Dan sejak Sabtu pagi atau sekitar pukul 05.00 WIB, jemaat kembali mendatangi vihara tersebut.

Biasanya usai bersembahyang di vihara, mereka berkumpul dengan keluarga dan kerabat, makan bersama dan saling mengucapkan selamat tahun baru, serta membagikan bingkisan atau angpau.

Baca juga artikel terkait IMLEK 2017 atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Abdul Aziz
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz