Doa Bulan Rajab Lengkap

Doa Bulan Rajab Arab-Latin & Artinya serta Amalan Jumat Terakhir

Penulis: Muhammad Fadli Nasrudin Alkof, tirto.id - 17 Feb 2023 04:00 WIB
Dibaca Normal 2 menit
Doa bulan Rajab Arab-Latin dan artinya serta amalan di Hari Jumat terakhir bulan Rajab.
tirto.id - Bagi umat muslim, Rajab merupakan salah satu bulan yang dimuliakan. Banyak amalan, doa riwayat Rasulullah saw., serta ibadah lain yang bisa dilakukan, terutama saat memasuki hari Jumat terakhir.

Dilansir NU Online, sebagian hadis riwayat ad-Dailami menyatakan bahwa Rajab disebut juga sebagai syahrullah alias bulannya Allah.

Dalam periode ini juga terjadi sebuah peristiwa besar dalam sejarah Islam yaitu Isra dan Mikraj. Hari besar tersebut diperingati setiap tanggal 27 Rajab, yang tahun ini jatuh pada 18 Februari.


Isra dimaknai sebagai perjalanan Nabi Muhammad saw. dari Ka'bah di Makkah menuju Baitulmaqdis di Yerusalem. Peristiwa itu terjadi sekitar tahun 621 masehi. Pada masa itu, kelana dari Makkah ke Yerusalem umumnya memakan waktu sebulan, tetapi Rasulullah saw. mampu menempuhnya hanya dalam satu malam.

Sementara itu, Mikraj berarti kenaikan. Itu adalah peristiwa dinaikkannya Rasulullah saw. dari Baitulmaqdis ke Sidratulmuntaha, melewati 7 langit.

Di sana, Nabi Muhammad saw. menerima perintah ibadah dari Allah Swt. untuk umat muslim berupa salat. Mulanya, jumlahnya 50 kali sehari. Namun, Rasulullah meminta keringanan kepada Allah Swt. setelah berkali-kali turun dan meminta pendapat Nabi Musa. Pada akhirnya, tersisa 5 kali salat dalam waktu sehari semalam.

Dalam buku Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik (Lings, 2015:190), Rasulullah digambarkan mengatakan, "Aku sudah berkali-kali menghadap Tuhanku, memohon hingga merasa malu."


Bacaan Doa Rasulullah di Bulan Rajab Beserta Artinya


Sebagaimana diriwayatkan Imam Ahmad dalam kitab Musnad Ahmad, ketika melihat hilal bulan Rajab, Nabi Muhammad saw. berdoa sebagai berikut:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Latin: Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya‘bâna waballighnâ ramadlânâ

Artinya: “Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.”

Sementara itu, isi lengkap dari hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad adalah sebagai berikut:

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ، حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ، عَنْ زَائِدَةَ بْنِ أَبِي الرُّقَادِ، عَنْ زِيَادٍ النُّمَيْرِيِّ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ: اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ. وَكَانَ يَقُولُ: لَيْلَةُ الْجُمُعَةِ غَرَّاءُ وَيَوْمُهَا أَزْهَرُ

Artinya: “Abdullah menceritakan kepadaku: 'Ubaidillah bin Umar menceritakan kepadaku, dari Zaidah bin Abir Ruqad, dari Ziyad An-Numairi, dari Anas bin Malik, ia berkata: 'Ketika masuk bulan Sya'ban Nabi saw sering berdoa: 'Ya Allah, Ya Allah berkahilah kami di dalam bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan.' Beliau juga bersabda: 'Malam Jumat adalah yang indah dan hari Jumat adalah hari yang cerah.'” (HR Ahmad).

Status sanad dari hadis ini masih diperselisihkan. Ada yang mendaifkannya tetapi ada juga yang tidak. Kedaifan sanadnya dikarenakan terdapat perawi bernama Zaidah bin Abi Ruqad dan Ziyad An-Numairi.

Ziyad An-Numairi dinilai daif oleh banyak ulama. Di antaranya seperti Al-Hafiz Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab Taqribut Tahdzib, serta Abu Hatim dan Abu Dawud dalam kitab Tahdzibul Kamal tulisan Al-Mizi.

Namun, dilansir NU Online, Al-Haitsami memiliki pandangan lain. Beliau mengatakan:

رواه البزار من طريق زائدة بن أبي الرقاد عن زياد النميري وكلاهما وثق على ضعفه فعاد هذا إسناده حسن

Artinya: “Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bazzar dari jalur Zaidah bin Abir Ruqad dan Ziyad An-Numairi. Keduanya tsiqah atau dipercaya meriwayatkan hadits meskipun daif. Maka sanad hadits ini kembali menjadi hasan.” (Nurruddin bin Abi Bakar Al-Haitsami, Majma'uz Zawaid wa Manba'ul Fawaid, [Beirut, Darul Fikr: 1412 H], juz X, halaman 77).


Amalan di Hari Jumat Terakhir Bulan Rajab


Dilansir NU Online, ulama dari Yaman bernama Syekh al-Habib Salim bin Abdullah al-Syathiri mengijazahkan beberapa amalan, yang bisa dilakukan saat memasuki Jumat terakhir bulan Rajab. Berikut amalannya:

أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ

Latin: Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh

Artinya: “Ahmad utusan Allah, Muhammad utusan Allah.”

Amalan tersebut dilafalkan ketika khatib salat Jumat menyampaikan khotbah kedua sebanyak 35 kali.

Keutamaan amalan ini adalah agar di sepanjang tahun, rezeki di tangan kita tidak habis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan ungkapan NU Online, amalan ini telah diterapkan oleh banyak orang dan berhasil.

Al-Habib Ali bin Hasan Baharun menulis riwayat dari gurunya yang bernama al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith, sebagai berikut:

فَائِدَةٌ لِإِبْقَاءِ الدُّرَيْهِمَاتِ فِيْ جَمِيْعِ السَّنَةِ الْإِتْيَانُ بِهَذَا الذِّكْرِ خَمْس وثلاثيْن مرّة فِيْ آخِرِ جُمُعَةٍ مِنْ رَجَبَ حَالَ الْخُطْبَةِ الثَّانِيَةِ، وَهُوَ أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله، وَقَدْ جَرَّبَهُ الْكَثِيْرُ وَصَحَّ عِنْدَهُمْ

Artinya: “Faedah. Agar uang tak kunjung habis di sepanjang tahun (dianjurkan) membaca amalan ini sebanyak 35 kali di akhir Jumat bulan Rajab saat khotbah kedua, yaitu ‘Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh’. Amalan ini telah dicoba oleh banyak orang dan terbukti berhasil.” (al-Habib Ali bin Hasan Baharun, al-Fawaid al-Mukhtarah, hal. 445).

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan menarik lainnya Muhammad Fadli Nasrudin Alkof
(tirto.id - Sosial Budaya)

Penulis: Muhammad Fadli Nasrudin Alkof
Editor: Addi M Idhom

DarkLight