Menuju konten utama
Doa Bulan Rajab Lengkap

Zikir dan Doa Bulan Rajab Beserta Amalan Hari Jumat Terakhir

Berikut adalah zikir bulan Rajab, doa bulan Rajab Arab, latin dan artinya. Simak terus artikel di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut.

Zikir dan Doa Bulan Rajab Beserta Amalan Hari Jumat Terakhir
Ilustrasi Islam. foto/Istockphoto

tirto.id - Bagi umat muslim, Rajab merupakan salah satu bulan yang dimuliakan. Banyak amalan, seperti zikir bulan Rajab, doa bulan Rajab, serta ibadah lain yang bisa dilakukan, terutama saat memasuki hari Jumat terakhir.

Dilansir NU Online, sebagian hadis riwayat ad-Dailami menyatakan bahwa Rajab disebut juga sebagai syahrullah alias bulannya Allah.

Dalam periode ini, juga terjadi sebuah peristiwa besar dalam sejarah Islam yaitu Isra dan Mikraj.

Hari besar tersebut diperingati setiap tanggal 27 Rajab, yang tahun ini jatuh pada 8 Februari 2024 dan Jumat terakhirnya bertepatan dengan 9 Februari 2024

Isra dimaknai sebagai perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Ka'bah di Makkah menuju Baitulmaqdis di Yerusalem. Peristiwa itu terjadi sekitar tahun 621 masehi.

Pada masa itu, kelana dari Makkah ke Yerusalem umumnya memakan waktu sebulan, tetapi Rasulullah SAW mampu menempuhnya hanya dalam satu malam.

Sementara itu, Mikraj berarti kenaikan. Itu adalah peristiwa dinaikkannya Rasulullah SAW dari Baitulmaqdis ke Sidratulmuntaha, melewati 7 langit.

Di sana, Nabi Muhammad saw. menerima perintah ibadah dari Allah SWT untuk umat muslim berupa salat. Mulanya, jumlahnya 50 kali sehari.

Namun, Rasulullah meminta keringanan kepada Allah SWT setelah berkali-kali turun dan meminta pendapat Nabi Musa. Pada akhirnya, tersisa 5 kali salat dalam waktu sehari semalam.

Dalam buku Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik (Lings, 2015:190), Rasulullah digambarkan mengatakan, "Aku sudah berkali-kali menghadap Tuhanku, memohon hingga merasa malu."

Doa Bulan Rajab Beserta Artinya

Sebagaimana diriwayatkan Imam Ahmad dalam kitab Musnad Ahmad, ketika melihat hilal bulan Rajab, Nabi Muhammad SAW berdoa sebagai berikut:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Latin: Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya‘bâna waballighnâ ramadlânâ

Artinya: “Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.”

Sementara itu, isi lengkap dari hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad adalah sebagai berikut:

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ، حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ، عَنْ زَائِدَةَ بْنِ أَبِي الرُّقَادِ، عَنْ زِيَادٍ النُّمَيْرِيِّ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ: اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ. وَكَانَ يَقُولُ: لَيْلَةُ الْجُمُعَةِ غَرَّاءُ وَيَوْمُهَا أَزْهَرُ

Artinya: “Abdullah menceritakan kepadaku: 'Ubaidillah bin Umar menceritakan kepadaku, dari Zaidah bin Abir Ruqad, dari Ziyad An-Numairi, dari Anas bin Malik, ia berkata: 'Ketika masuk bulan Sya'ban Nabi SAW sering berdoa: 'Ya Allah, Ya Allah berkahilah kami di dalam bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan.' Beliau juga bersabda: 'Malam Jumat adalah yang indah dan hari Jumat adalah hari yang cerah.'” (HR Ahmad).

Zikir Bulan Rajab

Selain doa, amalan lain yang bisa dikerjakan adalah zikir bulan Rajab. Tujuan melakukan zikir di antaranya memohon ampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang selama ini diperbuat.

Beberapa bacaan zikir yang dianjurkan:

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَ أَسْأَلُهُ التَّوْبَةَ

Astaghfirullah wa as aluhut taubah

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah dan aku meminta kepada-Nya agar diterima tobatku."

اللهم اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ

Allahummaghfirli wa tub 'alayya

Artinya: "Ya Allah ampunilah aku dan terimalah tobatku."

Tidak ada ketentuan berapa banyak zikir-zikir tersebut dibaca, namun Rasulullah menganjurkan membacanya masing-masing sebanyak 70 kali yang dilafalkan saat siang dan malam.

Masih dikutip situs NU Online, ada serangkaian zikir bulan Rajab yang bisa dibaca. Namun, tidak semua bacaan tasbih tersebut disarankan untuk diucapkan kapan saja.

Terdapat waktu-waktu tertentu yang disarankan untuk mengucapkan zikirnya, yaitu:

Subhânallâhil hayyil qayyûm

Dianjurkan membacanya pada tanggal 1 – 10 Rajab sebanyak 100 kali (semakin banyak, semakin baik).

Subhânallâhil ahadish shamad

Dianjurkan membacanya pada tanggal 11 – 20 Rajab sebanyak 100 kali (semakin banyak, semakin baik).

Subhânallâhir raûf

Dianjurkan membacanya pada tanggal 21 – 30 Rajab sebanyak 100 kali (semakin banyak, semakin baik).

Amalan di Hari Jumat Terakhir Bulan Rajab

Dilansir NU Online, ulama dari Yaman bernama Syekh al-Habib Salim bin Abdullah al-Syathiri mengijazahkan beberapa amalan, yang bisa dilakukan saat memasuki Jumat terakhir bulan Rajab. Berikut amalannya:

أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ

Latin: Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh

Artinya: “Ahmad utusan Allah, Muhammad utusan Allah.”

Amalan tersebut dilafalkan ketika khatib salat Jumat menyampaikan khotbah kedua sebanyak 35 kali.

Keutamaan amalan ini adalah agar di sepanjang tahun, rezeki di tangan kita tidak habis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan ungkapan NU Online, amalan ini telah diterapkan oleh banyak orang dan berhasil.

Al-Habib Ali bin Hasan Baharun menulis riwayat dari gurunya yang bernama al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith, sebagai berikut:

فَائِدَةٌ لِإِبْقَاءِ الدُّرَيْهِمَاتِ فِيْ جَمِيْعِ السَّنَةِ الْإِتْيَانُ بِهَذَا الذِّكْرِ خَمْس وثلاثيْن مرّة فِيْ آخِرِ جُمُعَةٍ مِنْ رَجَبَ حَالَ الْخُطْبَةِ الثَّانِيَةِ، وَهُوَ أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله، وَقَدْ جَرَّبَهُ الْكَثِيْرُ وَصَحَّ عِنْدَهُمْ

Artinya: “Faedah. Agar uang tak kunjung habis di sepanjang tahun (dianjurkan) membaca amalan ini sebanyak 35 kali di akhir Jumat bulan Rajab saat khotbah kedua, yaitu ‘Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh’. Amalan ini telah dicoba oleh banyak orang dan terbukti berhasil.” (al-Habib Ali bin Hasan Baharun, al-Fawaid al-Mukhtarah, hal. 445).

Baca juga artikel terkait DOA BULAN RAJAB atau tulisan lainnya dari Fadli Nasrudin

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Fadli Nasrudin
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Dhita Koesno