Menuju konten utama
Ramadan 2022

Doa Buka Puasa Ramadhan dan Artinya: Bacaan Arab & Tulisan Latin

Bacaan doa buka puasa adalah salah satu amalan yang dilakukan saat berbuka puasa. Bagaimana bunyi bacaan dan artinya?

Doa Buka Puasa Ramadhan dan Artinya: Bacaan Arab & Tulisan Latin
Ilustrasi. Sejumlah warga menikmati keindahan miniatur masjid pada Festival Lampu Colok di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Rabu malam (21/6). ANTARA FOTO/Erfan Setiawan/FBA

tirto.id - Bacaan doa buka puasa adalah salah satu amalan yang dilakukan saat berbuka puasa. Bagaimana bunyi bacaan dan artinya?

Bagi umat Islam, menjalankan ibadah puasa pada bulan tersebut adalah kewajiban. Puasa dimulai sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari, atau maghrib. Tuntunan doa buka puasa menjadi penting bagi umat Islam.

Perintah bagi umat Islam untuk menjalankan puasa tercantum dalam Surat Al Baqarah ayat 183 sebagai berikut.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa."

Dalam ayat tersebut, tujuan rohaniah berpuasa adalah agar umat bertakwa kepada Allah. Secara terperinci, tuntunan puasa Ramadan tercantum dalam Surah al Baqarah ayat 185, "Karena itu, barangsiapa di antara kamu yang menyaksikan bulan Ramadan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu."

Berbuka adalah penanda berakhirnya ibadah puasa pada hari tersebut. Dalam sebuah hadis qudsi, ada dua kebahagiaan yang dirasakan oleh orang yang berpuasa, yaitu saat berbuka dan saat bertemu Tuhan. Kenikmatan itu dapat dirasakan karena orang tersebut berhasil mengendalikan hawa nafsunya.

Doa Buka Puasa dan Artinya

Dikutip dari Buku Saku Sukses Ibadah Ramadhan karya Ma'ruf Khozin terbitan Pengurus Pusat Lajnah Ta'lif wan Nasyr Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) (2017:21) terdapat dua redaksi doa buka puasa. Yang pertama adalah sebagai berikut.

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ

Artinya, "Tuhanku, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Sebab dan kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insyaallah pahala sudah tetap."

Sedangkan doa yang kedua adalah sebagai berikut.

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap, insyaalah."

Dalam buku Tuntunan Ibadah pada Bulan Ramadhan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2018:29), doa yang kedua di atas merujuk pada hadis riwayat Ibnu Umar r.a, yang berkata, "Apabila Rasulullah saw berbuka, beliau berdoa, dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaallah". (H.R. Abu Dawud).

Doa buka puasa tersebut menunjukkan rasa syukur umat Islam kepada Allah, karena telah mampu melewati sehari penuh tanpa makan, minum, dan menjauhi hal-hal yang dapat membatalkan puasa.

Sebaik-baiknya buka puasa adalah di awal waktu atau dengan menyegerakannya ketika kumandang adzan Maghrib telah tiba. Sementara sahur yang paling utama adalah yang dilakukan pada akhir waktu. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. sebagai berikut:

بَكِّرُوْا بِالإفْطَارِ، وَأَخِّرُوْا السَّحُوْرَ

Artinya, "Segerakanlah berbuka dan akhirkanlah sahur."

Doa dibaca sebelum atau sesudah berbuka puasa

Masalah lain yang berkaitan dengan doa buka puasa terkait dengan pelaksanaan. Sebagian orang masih bingung apakah dibaca sebelum makan - minum, atau setelahnya. Terkait hal ini ada penjelasannya tersendiri.

Membaca doa berbuka puasa yang benar yaitu dilakukan setelah menyantap hidangan atau minum air ketika waktu maghrib tiba.

Pijakannya berangkat dari dalil yang diriwayatkan Abdullah bin Umar yang secara tekstual menunjukkan pelafalannya dilakukan setelah usai berbuka puasa. Sebelum minum atau bersantap, cukup membaca "Bismillah" dan setelah itu baru membaca doa buka puasa.

Menurut laman Al Manhaj, saat seseorang membaca doa tersebut setelah berbuka puasa maka menjadi tanda bahwa orang tersebut telah membatalkan puasa waktu waktunya yaitu ketika matahari terbenam. Oleh sebab itu, doa ini tidak dibaca sebelum makan mau pun minum saat hendak berbuka.

Lalu, sebelum makan atau minum mengikuti ketentuan umum seperti yang disabdakan Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wassalam.

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوّلَهُ وَآخِرَهُ

“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)“ (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858).

Baca juga artikel terkait RAMADHAN atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus
Penyelaras: Yulaika Ramadhani