Menuju konten utama

DKI Tak Punya Peta Transportasi Umum untuk Turis Saat Asian Games?

FDTJ menggalang dukungan dana untuk bisa mencetak dan membagikan peta transportasi massal terintegrasi di DKI Jakarta, khususnya jelang Asian Games 2018.

DKI Tak Punya Peta Transportasi Umum untuk Turis Saat Asian Games?
Proyek pembangunan Light Rapid Transit (LRT) fase A koridor 1 (Velodrome-Kelapa Gading) di Jl. Boulevard Raya Kelapa Gading, Jakata Utara, Rabu (13/09/2017). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ) menginisiasi pembuatan peta transportasi massal terintegrasi di DKI Jakarta. Peta ini dibuat atas kesadaran ingin memudahkan para tamu mancanegara yang ingin mengikuti perhelatan Asian Games Agustus-September 2018 mendatang.

“Kami melihat kok tidak ada peta untuk turis atau atlet yang ingin gunakan transportasi umum,” kata Fagra Hanif perancang peta di Forum Diskusi Transportasi Jakarta kepada Tirto, Senin (31/7).

Hanif mengatakan peta buatan FDTJ berbeda dengan peta untuk turis yang hanya berisi informasi geografis. Sebab di dalam peta FDTJ terdapat informasi tentang rute transportasi massal mulai dari metromini, Kopaja, TransJakarta, commuter line, kereta bandara, serta LRT Jakarta targetnya akan mulai beroperasi 10 Agustus 2018 nanti.

“Ini adalah peta pertama yang menggabungkan semua moda transportasi dan menyesuaikan dengan kondisi Jakarta terkini per Juli 2018,” kata Fagra.

Peta transportasi massal di DKI Jakarta mulai dirancang FDTJ sejak 2016. Sampai Juli 2018 mereka telah melakukan pembaruan (update) informasi peta sebanyak 16 kali. FDTJ sempat menawarkan peta buatan mereka ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

“Dulu kita coba ke Ahok tapi belum ada respons,” kata Fagra.

Fagra mengatakan pihaknya belum menawarkan peta versi terbaru FDTJ kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia beralasan pihak yang bertanggungjawab terhadap peta transportasi adalah Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di bawah koordinasi Kementerian Perhubungan.

“Karena mereka (BPTJ) yang mestinya merangkul transportasi Jabodetabek,” katanya.

Fagra mengatakan FDTJ mempersilakan masyarakat untuk mendapatkan peta transportasi massal secara gratis. Caranya dengan mengunduh file PDF peta tersebut di situs https://www.transportforjakarta.com. Peta transportasi massal Jakarta ini dibuat dengan dana swadaya.

Selain membagikan secara cuma-cuma, FDTJ juga menggalang dukungan dana di situs kitabisa.com. Mereka menargetkan pengumpulan dana sebesar Rp30 juta untuk mencetak sekitar 10 ribu lembar peta yang akan dibagikan kepada masyarakat dan tamu mancanegara saat Asian Games 2018.

Bukan Urusan Inasgoc dan Sudah Dibuat BPTJ

Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) selaku panitia pelaksana ajang olahraga terbesar di Asia ini mengaku memang tidak mempersiapkan pembuatan peta transportasi massal terintegrasi seperti yang dibuat oleh FDTJ.

“Saya pikir, kami tidak ke arah sana (pembuatan peta). Tapi kami memfasilitasi serta berkoordinasi dengan kementerian terkait dan pemerintah daerah. Konsentrasi kami ke penyelenggaraan Asian Games,” ujar Sekretaris Jenderal INASGOC Eris Herryantodia ketika dihubungi Tirto, Selasa (31/7/2018).

Menurut Eris, INASGOC hanya berkonsentrasi terhadap persiapan dan pelaksanaan Asian Games. Sehingga urusan soal peta, buku saku transportasi, buku panduan wisata bagi para atlet, official, dan suporter bukan hal yang diurusi oleh INASGOC.

“Kecuali buku panduan pertandingan, itu merupakan tanggung jawab kami,” kata purnawirawan TNI AU ini.

Secara terpisah, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub Bambang Prihartono mengatakan pihaknya telah membuat peta transportasi massal yang dapat digunakan masyarakat, termasuk tamu mancanegara yang hadir dalam rangka Asian Games. Tirto memang mendapati brosur digital soal peta transportasi massal di Jabodetabek dari file BPTJ, yang merujuk pada laman transjakarta.co.id, dan mencantumkan logo Asian Games. Namun, bila dibandingkan dengan peta yang dimiliki FDTJ, peta itu kurang lengkap karena tak mencantumkan jaringan transportasi kereta bandara dan LRT Jakarta.

"Kami sudah bikin peta untuk transportasi massal. Bahkan brosurnya sudah kami kirim ke hotel-hotel dan media sosial. Kami sudah sosialisasikan ke media sosial, kok, untuk masyarakat," katanya saat dihubungi Tirto.

Ia juga mengatakan peta tersebut telah mengintegrasikan semua moda transportasi di Jakarta. "Peta tersebut sudah terintegrasi untuk semua transportasi moda, termasuk ke semua venue," katanya.

Bambang mengaku baru tahu bahwa ada FDTJ yang membuat peta moda transportasi terintegrasi. "Oh iya? Saya baru tahu malah," katanya saat ditanya mengenai FDTJ.

Baca juga artikel terkait ASIAN GAMES 2018 atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Adi Briantika & Haris Prabowo
Penulis: Adi Briantika
Editor: Muhammad Akbar Wijaya