Menuju konten utama

DKI: Pembuatan Tanggul Cegah Banjir Rob Terhambat Gelombang Tinggi

Laut pasang terjadi pada pagi hari mulai pukul 07.00 hingga 11.00 WIB, dan mulai surut di siang hingga malam hari.

DKI: Pembuatan Tanggul Cegah Banjir Rob Terhambat Gelombang Tinggi
Ilustrasi Gelombang Tinggi. foto/istockphoto

tirto.id -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengatakan pembangunan tanggul pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di pesisir Ibu Kota sepanjang 790 meter untuk mencegah banjir rob saat ini mengalami kendala.

Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI mengatakan saat ini pembangunan tanggul NCID terkendala tinggi pasang laut yang terjadi sejak Jumat, 3 Desember 2021 di beberapa area, seperti Jl. Lodan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jl. RE Martadinata, Tanjung Priok, Muara Baru, dan Kawasan Si Pitung Marunda.

Laut pasang terjadi pada pagi hari mulai pukul 07.00 hingga 11.00 WIB, dan mulai surut di siang hingga malam hari.

Namun demikian, proses pembangunan tanggul NCICD akan terus diupayakan secara berkelanjutan dengan kolaborasi bersama berbagai pihak, terutama para pemangku kepentingan yang aktivitasnya bersinggungan langsung dengan trace tanggul NCICD.

"Dinas SDA akan mendorong dan mengupayakan agar para pemangku kepentingan yang berada di daerah pesisir Jakarta juga dapat turut membantu dalam proses tanggul. Sehingga target untuk pembangunan wilayah pesisir DKI Jakarta segera tercapai," kata Kepala Dinas SDA DKI, Yusmada Faizal, di Jakarta, Selasa (7/12/2021).

Banjir rob terjadi akibat udara laut yang melimpah melewati tanggul karena tinggi tanggul eksisting saat ini tidak dapat menahan gelombang pasang air laut. Terutama jika Tinggi Muka Air (TMA) laut melebihi +240 PP. Rata-rata tinggi setinggi yang terjadi akibat banjir rob tersebut 20-50cm.

Selain itu, Dinas SDA juga berencana membangun 2 sistem polder pesisir yaitu Polder Kamal dan Polder Marunda, yang pembangunannya terdiri dari Pintu Air, Pompa, dan Waduk.

"Polder tersebut nantinya akan terintegrasi dengan tanggul NCICD yang saat ini masih berproses," ucapnya.

Baca juga artikel terkait BANJIR ROB atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari