Menuju konten utama

DJKN Pastikan Resesi Global Tak Surutkan Minat untuk Lelang

Penjualan melalui lelang dinilai memiliki karakteristik dan spesifikasi khusus yang tidak bisa ditemui di pasaran.

DJKN Pastikan Resesi Global Tak Surutkan Minat untuk Lelang
Peserta mengacungkan nomor saat mengikuti lelang barang pejabat yang digelar Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan di Jakarta, Rabu (28/2/2018). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

tirto.id - Direktur Lelang Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan, Joko Prihanto optimis kinerja lelang di tahun ini tetap bagus meski ekonomi domestik dibayangi potensi resesi global.

Resesi global diyakini tidak akan menurunkan minat masyarakat untuk membeli lelang barang maupun aset yang ditawarkan oleh DJKN.

"Apakah resesi memengaruhi daya minat pembeli terhadap lelang? Enggak juga tuh, karena penjualan melalui lelang memiliki karakteristik dan spesifikasi khusus yang tidak bisa ditemui di pasaran," ujarnya dalam Bincang DJKN, di Jakarta, Jumat (20/1/2023).

"Jadi resesi ini saya di Direktorat Lelang DJKN belum merasakan pengaruhnya di pasar lelang," sambung dia.

Joko mengatakan minat masyarakat masih cukup banyak untuk mengikuti lelang. Misalnya saja, untuk mobil begitu pula untuk besi tua yang masih ada penggemarnya.

"Dan properti atau apartemen juga banyak yang menunggu di website lelang.go.id," tuturnya.

Dengan makin banyaknya minat masyarakat terhadap lelang terus meningkat, DJKN berharap transaksi lelang ke depan akan jadi salah satu arena jual beli yang menarik.

Untuk diketahui, capaian pokok lelang berhasil menyentuh Rp35,23 triliun di 2022. Angka ini setara dengan 117 persen atau melebihi target dari ditetapkan tahun lalu yang hanya sebesar Rp30 triliun.

"Tahun 2022 itu capaian pokok lelang sepanjang lelang di Indonesia atau selama 115 tahun. Jadi selama 115 tahun lelang tertinggi ya 2021-2022," kata Joko.

Jika dilihat secara tren, nilai pokok lelang dalam lima tahun terakhir selalu mengalami peningkatan. Pada 2017 pokok lelang hanya Rp17 triliun. Kemudian meningkat jadi Rp18 triliun di 2018 dan Rp27 triliun di 2019.

Namun pada 2020 pokok lelang sempat turun akibat pandemi COVID-19 menjadi Rp26 triliun dan meningkat kembali di 2021 menjadi Rp35 triliun.

Selain itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari lelang sepanjang 2022 mencapai Rp850 miliar atau meningkat 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu tercatat Rp726 miliar. Capaian ini juga meningkat dibandingkan target PNBP dari lelang tahun lalu Rp700 miliar.

"Tetapi tercapainya Rp850 miliar artinya 121 persen dari target. Capaian PNBP lelang tren pertumbuhan positif juga," imbuhnya.

Adapun data untuk PNBP lelang sejak 2017 sebesar Rp379 miliar, 2018 mencapai Rp 452 miliar. Kemudian di 2019 realisasi PNBP alami peningkatan menjadi Rp590 miliar dan kembali menurun di 2020 sebesar Rp534 miliar, dan di 2021 capaiannya Rp726 miliar.

Dari hasil capaian di atas, maka DJKN menargetkan capaian lelang pada 2023 atau tahun ini sebesar Rp33 triliun. Sementara untuk PNBP-nya dikisaran Rp758 miliar. Target keduanya pun menjadi tertinggi sepanjang sejarah.

"Ini juga target tertinggi sepanjang sejarah kita optimis. Kita upayakan tiap tahun meningkat 5 persen," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait RESESI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Restu Diantina Putri