Menuju konten utama

Dituding Membunuh, Rodrigo Duterte Maki Pejabat PBB

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte marah dan menyebut seorang pejabat PBB "idiot" dan "badut". Pernyataan Duterte itu ia sampaikan untuk menanggapi pernyataan Zeid Ra'ad Al Hussein, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Selasa (20/12), yang mengatakan otoritas peradilan Filipina harus menyelidiki Duterte atas dugaan pembunuhan.

Dituding Membunuh, Rodrigo Duterte Maki Pejabat PBB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte berbicara dalam kunjungannya di kota Tarlac, Filipina, Minggu (11/12). ANTARA FOTO/REUTERS/Czar Dancel.

tirto.id - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte marah dan menyebut seorang pejabat PBB "idiot" dan "badut". Pernyataan itu ia sampaikan sebagai tanggapan pernyataan Zeid Ra'ad Al Hussein, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Selasa (20/12), yang mendesak otoritas peradilan Filipina harus menyelidiki Duterte atas kasus pembunuhan.

"Orang ini [Zeid] badut atau gila," kata Duterte dalam pidato yang disiarkan televisi pada Kamis (22/12), dan berulang kali memanggilnya "bodoh", demikian tulis Al Jazeera .

"Anda pejabat PBB, duduk di sana di pantat Anda, kami membayar gaji Anda. Anda idiot, jangan mendikte apa yang harus saya lakukan ... Siapa yang memberi Anda hak?"

Dalam pernyataannya pada Selasa lalu, Zeid juga mengatakan penyelidikan harus digelar terkait pemberantasan anti-narkoba yang dilakukan Duterte.

Lebih dari 6.000 orang telah tewas sebagai bagian dari tindakan keras Duterte memerangi narkoba, sepertiga dilakukan polisi dan sisanya masih diselidiki.

Duterte membantah tudingan itu. Ia mengatakan penembakan yang dilakukan polisi itu untuk membela diri dari para mafia narkoba.

"Silakan tutup mulut karena otak Anda kurang," katanya kepada Zeid. "Kembali ke sekolah. Anda PBB tapi tak paham diplomasi. Anda tidak tahu bagaimana harus bersikap menjadi seorang pejabat PBB.

"Anda jangan bicara seperti itu pada saya. Anda bangsat!" tambahnya.

Berkaitan dengan dugaan pelanggaran HAM, Meanhwile, pengawas hak independen Filipina mengatakan pada Kamis akan mendalami pernyataan Duterte yang membanggakan telah membunuh penjahat narkoba pada tahun lalu saat Presiden Filipina itu masih menjabat sebagai Walikota Davao City.

Kepala Komisi Filipina untuk Hak Asasi Manusia, Jose Gascon mengatakan ia telah membentuk tim penyelidik untuk mendalami dugaan pembunuhan yang disangkakan kepada Duterte.

"Lembaga penegak hukum ... harus menyelidiki dengan tujuan untuk memastikan bahwa pelaku akhirnya bertanggung jawab –bukti harus menjamin itu," kata Gascon dalam sebuah pernyataan.

Sumber: Al Jazeera dan New York Times

Baca juga artikel terkait FILIPINA atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Politik
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH