Menuju konten utama

Ditjen Imigrasi Tahan Paspor Jurnalis BBC Akibat Cuitan di Twitter

Ditjen Imigrasi menahan paspor jurnalis BBC, Rebecca Alice Henschke, akibat cuitannya di Twitter yang dinilai menghina TNI.

Ditjen Imigrasi Tahan Paspor Jurnalis BBC Akibat Cuitan di Twitter
Anggota Tim PORA bertemu dengan Rebecca Alice Henschke Jurnalis BBC warga negara Australia. FOTO/Imigrasi.

tirto.id - Direktorat Jenderal Imigrasi melalui Kantor Imigrasi Timika menahan paspor jurnalis BBC asal Australia, Rebecca Alice Henschke. Rebecca dinilai menghina anggota TNI yang bertugas di Asmat, Papua melalui cuitan di Twitter.

“Cuitan beliau di dalam media sosal dapat menimbulkan persepsi dan kesan negatif terhadap Pemerintah. Tindakan keimigrasian yang dilakukan adalah menahan Paspor yang bersangkutan sampai dengan proses pemeriksaan selesai dilakukan,” ujar Kabag Humas dan Umum Ditjen Imigrasi, Agung Sampurno, dalam rilis yang diterima Tirto, Sabtu (3/2/2018).

Cuitan jurnalis BBC Rebecca Henschke di twitter dinilai kurang tepat dan menyinggung anggota TNI yang bertugas di Satgas KLB Asmat. Dalam akun twitternya, @rebeccahenschke, Rebecca menuliskan, "this is the aid coming in for severely malnourished children in Papua - instant noodles, super sweet soft drinks and biscuits" sebagai keterangan foto yang diunggahnya. Pada gambar terlihat foto beberapa kardus biskuit, mie instan dan minuman ringan yang menurut Rebecca adalah bantuan bagi penduduk Asmat.

Dari keterangan TNI, cuitan itu tidak sesuai kenyataan bahwa foto di dermaga itu bukan sumbangan, melainkan barang-barang dagangan yang kebetulan ada di lokasi.

Menurut pihak imigrasi, cuitan Rebecca dipermasalahkan karena Pemerintah telah berusaha sangat keras dalam memberikan bantuan kemanusiaan terhadap bencana yang saat ini menimpa masyarakat Asmat.

“Cuitan di akun pribadinya tidak hanya menyinggung Pemerintah tetapi juga masyarakat Indonesia yang selama menyaksikan kemajuan pembangunan di wilayah Papua, serta mencederai profesi jurnalis yang harus berimbang dalam pemberitaan berdasarkan fakta yang ada,” jelasnya.

Agung mengatakan keberadaan Rebecca di Indonesia untuk melakukan tugas jurnalistik dari kantor berita BBC, sehingga perbuatan beliau juga menjadi tanggung jawab sponsor yang mendatangkannya.

“Aktivitas beliau sebagai orang asing diawasi oleh Tim PORA yang di dalamnya terdiri dari berbagai instansi di luar imigrasi termasuk instansi keamanan. Temuan oleh Tim PORA ini menunjukkan fungsi pengawasan orang asing di wilayah Timika efektif dalam mengawasi keberadaan dan kegiatan orang asing di wilayah Papua,” ujarnya.

Praktek ini lazim dilakukan di semua negara dan bagian dari fungsi dan tugas Pemerintah dalam menjaga kedaulatan. Kebijakan keimigrasian nasional adalah selective policy, dikatakan Agung, dimana hanya orang asing yang membawa manfaat bagi bangsa dan negara yang diberikan masuk untuk tinggal dan berada di Indonesia.

Pihak Kantor Imigrasi Timika akan melakukan koordinasi dengan sponsor yang mendatangkan Rebecca dan akan memantau perkembangan kasus ini.

Baca juga artikel terkait TWITTER atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri