Menuju konten utama

Ditanya Keamanan Data SatuSehat, Menkes Budi: Don't Worry

Tentang kerahasian data pengguna SatuSehat nantinya, Menkes Budi menyebut aplikasi super itu nantinya akan bekerja layaknya pertukaran data antar Bank.

Ditanya Keamanan Data SatuSehat, Menkes Budi: Don't Worry
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1/2023). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp.

tirto.id - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir soal keamanan data pribadi penggunan pada platform SatuSehat. Menkes Budi menyatakan bahwa aplikasi SatuSehat mampu melakukan pertukaran data pasien antar rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain.

"Karena semuanya terintegrasi, bukan hanya rumah sakit dengan lab, rumah sakit dengan puskesmas, rumah sakit dengan apotek. Jadi bisa dilihat dengan mudah dokter-dokter bisa lihat kondisi pasien," ujar Budi pada wartawan di RSCM Jakarta, Jumat (3/3/2023).

Tentang kerahasian data pengguna SatuSehat nantinya, Budi menginginkan aplikasi super tersebut bekerja layaknya pertukaran data antar Bank.

"Pernah tarik ATM pake bank lain enggak? Nah pada saat kita tarik ATM bank pake lain, tau nggak kalo bahwa datanya itu muter-muter ke bank lain? Kan itu nggak takut kan kalo hilang. Nah saya pengen ini (SatuSehat) datanya minimal seperti data perbankan aja," kata Budi.

Budi menjelaskan bahwa pertukaran data antar bank sudah memiliki sistem keamanan yang mumpuni untuk melindungi privasi penggunanya. Ia memproyeksikan sistem keamanan SatuSehat mampu bekerja semacam itu.

"Jadi don't worry, keamanan data itu secara internasional, di perbankan sudah ada, di event sudah ada, tinggal bagaimana caranya kita punya standar yg bagus. Nah itu yg kita pastikan keamanannya," sambungnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati menyoroti kerentanan data kesehatan pribadi selama proses peralihan aplikasi PeduliLindungi ke platform SatuSehat.

Ia menilai data rekam medis pasien yang terintegrasi pada satu sistem aplikasi sangat rentan keamanannya.

"Bagaimanapun hanya pasien yang berhak menerima informasi rekam medis miliknya dan itu termasuk hak asasi. Ketika semua disatukan dalam satu platform SatuSehat justru ada kekhawatiran kerentanan data lebih tinggi," kata Kurniasih dalam keterangan tertulis, Kamis (2/3/2023). "Saat ini kami masih reses, jika masuk masa persidangan kami ingin Kemenkes mendetailkan persoalan ini," imbuh dia.

Kurniasih menyebut platform SatuSehat merupakan hal yang bagus sebab memudahkan pemantauan kesehatan. Namun ia menekankan perlu pembahasan terkait tujuan dan target aplikasi ini, terlebih dengan adanya data rekam medis pribadi pengguna.

"Secara pribadi jika perubahan PeduliLindungi menjadi Satu Sehat untuk memantau program nasional seperti vaksinasi atau imunisasi anak, ini bagus saja. Karena ini program nasional sehingga lebih mudah pemantauannya memakai Satu Sehat," ucap politikus PKS itu.

Ia menyinggung juga soal aplikasi PeduliLindungi yang pernah mengalami kebocoran data, dan menekankan agar platform SatuSehat ini tak mengalami nasib yang sama.

"Kita ingat PeduliLindungi pernah bocor dan jika kini memuat data yang masuk kategori privat dan rahasia tentu catatannya lebih besar lagi, apalagi ini data ratusan juta penduduk Indonesia. Jangan sampai menimbulkan kekisruhan dan ketidakpercayaan masyarakat nantinya,” kata dia.

Baca juga artikel terkait APLIKASI SATUSEHAT atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Restu Diantina Putri