Menuju konten utama

Dirut RSUP Sardjito Dirotasi ke RSJ Magelang usai Masalah Oksigen

Rukmono membantah ia dicopot dari jabatannya sebagai Dirut RSUP Sardjito karena masalah kelangkaan oksigen.

Dirut RSUP Sardjito Dirotasi ke RSJ Magelang usai Masalah Oksigen
Sejumlah pasien menjalani perawatan di tenda barak yang dijadikan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (4/7/2021). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/wsj.

tirto.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mencopot Rukmono Siswishanto dari jabatannya sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta. Rukmono dipindahtugas ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Dr Soeroyo Magelang.

Budi pun menunjuk Eniarti sebagai Direktur Utama RSUP dr. Sardjito Yogyakarta menggantikan Rukmono. Eniarti sebelumnya adalah Direktur Utama RSJ Prof Dr Soeroyo Magelang, jabatan yang akan diisi Rukmono.

Pemindahan ini terjadi dua pekan setelah peristiwa kekurangan oksigen di RSUP Sardjito yang diduga turut meningkatkan jumlah kematian pasien saat itu.

"Saya pindah tugas ke RSJ Soeroyo Magelang. Hari ini pelantikan via online karena semuanya tidak bisa luring. Jadi semuanya dilakukan secara daring oleh Menkes," kata Rukmono kepada reporter Tirto melalui sambungan telepon, Senin (12/7/2021).

Untuk proses pindah dan pelaksanaan ketugasan jabatan baru sebagai Direktur Utama RSJ Soeroyo kata dia akan dilakukan bertahap, menunggu serah terima jabatan.

"Nanti serah terima jabatan dulu. Saya resik-resik dulu," ujarnya.

Rukmono bilang pemindahan tugas ini sebagai hal yang wajar. Rotasi jabatan dalam organisasi kata dia adalah hal yang biasa, termasuk di rumah sakit vetikal yang langsung di bawah Kementerian Kesehatan seperti RSUP Sardjito.

Ia menampik bahwa kepindahannya berkaitan dengan sempat terjadinya kelangkaan oksigen di RSUP Sarjito pada dua pekan lalu.

"Tidak [ada hubunganya dengan peristiwa kelangkaan oksigen] lah. Itu biasa rotasi seperti itu," kata Rukmono.

Rukmono sebelumnya mengakui ketersediaan oksigen untuk pasien COVID-19 sempat menipis pada Sabtu (3/7/2021). Hal itu dipicu bertambahnya pasien yang terinfeksi virus Corona dengan gejala berat sejak Jumat (2/7/2021).

Rukmono mengatakan manajemen RSUP Sardjito telah berkoordinasi dengan Kemenkes, Gubernur DIY, Dinkes lokal, BPBD, Persi, dan Dewan Pengawas untuk mendapatkan pasokan oksigen di luar penyedia langganan rumah sakit.

"Namun sampai saat itu jam 15.00 WIB, rumah sakit masih mengalami kendala dan pasokan oksigen yang diperkirakan paling cepat sampai ke RSUP Sardjito Yogyakarta pada 4 Juli 2021 pukul 12.00 WIB," ujar Rukmono dalam keterangan tertulis, Minggu (4/7/2021).

Ia saat itu membantah kabar selama masa kekurangan oksigen tersebut, sebanyak 63 pasien COVID-19 meninggal dunia. Jumlah tersebut, menurutnya, hasil akumulasi pasien meninggal dunia dari Sabtu pagi hingga Minggu pagi.

"Sedangkan yang meninggal pasca-oksigen sentral habis pukul 20.00 WIB maka kami sampaikan jumlahnya 33 pasien. Namun dalam kondisi tersebut, semua pasien yang tidak tersuplai oksigen sentral maka dalam pelayanannya tetap tersuplai menggunakan suplai oksigen tabung," ujarnya.

Baca juga artikel terkait RSUP DR SARDJITO atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Bayu Septianto