Menuju konten utama

Dirjen Dikti Sebut 123 Mahasiswa Positif COVID-19 usai Demo Omnibus

Dirjen Dikti Kemendikbud Nizam mengatakan ada 123 mahasiswa diklaim positif COVID-19 setelah berdemo menolak UU Cipta Kerja.

Dirjen Dikti Sebut 123 Mahasiswa Positif COVID-19 usai Demo Omnibus
Mahasiswa dari berbagai kampus di Tangerang Selatan melakukan aksi berjalan kaki untuk menolak pengesahan UU Omnibus Law di Pasar Jumat, Jakarta, Kamis (8/10/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal.

tirto.id - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam mengatakan ada 123 mahasiswa diklaim positif COVID-19 setelah berdemo menolak UU Cipta Kerja. Informasi tersebut disebut diperoleh dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito.

"Setelah demo itu tim satgas pandemi COVID-19, Prof Wiku itu melaporkan ada 123 mahasiswa yang positif kena COVID-19," kata Nizam dalam sebuah diskusi yang ditayangkan pada Minggu (18/10/2020) lalu.

Nizam menuturkan beberapa persebaran mahasiswa yang terpapar COVID-19. Ia menyebut Jakarta ada 34 kasus, Medan, Sumatera Utara sebanyak 21 kasus, Kota Surabaya, Jawa Timur 24 kasus dan Kota Bandung, Jawa Barat 13 kasus.

"Jadi banyak di mana-mana. Itu yang terdeteksi," kata Nizam.

Nizam pun mengklaim, pemerintah sama sekali tidak melarang mahasiswa untuk berdemo, tetapi Kemendikbud khawatir dengan kesehatan mahasiswa. "Di dalam surat edaran saya sama sekali tidak ada larangan untuk demo, mohon dibaca dan dibaca lagi, tapi saya concern betul pada kesehatan adik-adik sekalian," kata Nizam.

Selain itu, Kemendikbud juga berpendapat bahwa kekuatan mahasiswa justru pada intelektualitas. Oleh karena itu, pemerintah menyarankan agar para mahasiswa menggunakan kepintaran untuk membuat kajian tentang UU Cipta Kerja. Kemendikbud akan menyalurkan hasil kajian tersebut kepada pemerintah.

"Kekuatan kita di kekuatan intelektualitas, adik-adik mahasiswa adalah intelektualitas yang pastinya memberikan masukan-masukan, dengan kajian-kajian intelektual yang kuat dan Insya Allah semua itu juga pasti kita teruskan," klaim Nizam.

Sebagai catatan, Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito memang memaparkan data pemantauan COVID-19 dari rangkaian unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu. Satgas mencatat, 21 dari 253 demonstran tercatat reaktif saat tes COVID-19 di Sumatera Utara; 34 dari 1.192 demonstran reaktif saat tes COVID-19 di Jakarta; 24 dari 650 demonstran reaktif saat tes COVID-19 di Jawa Timur.

Kemudian 30 dari 261 demonstran reaktif saat tes COVID-19 di Sulawesi Selatan; 13 dari 39 demonstran reaktif saat tes COVID-19 di Jawa Barat; 1 dari 95 demonstran reaktif saat tes COVID-19 di Yogyakarta. Satgas khawatir jumlah kasus akan bertambah akibat demonstrasi di masa depan.

"Ini adalah cerminan puncak gunung es dari hasil pemeriksaan yang merupakan contoh kecil saja bahwa virus ini dapat menyebar dengan cepat dan luas. Angka ini diprediksi akan meningkat dalam 2 sampai 3 minggu ke depan," kata Wiku dalam konferensi pers secara daring dari kantor BNPB, Jakarta, Selasa (13/10/2020).

Wiku pun mengatakan, Satgas sudah melakukan langkah antisipatif setelah temuan tersebut. Satgas menghimbau kepada pihak universitas untuk mengetes kesehatan para siswa. Bagi para siswa yang reaktif, pihak kampus langsung melakukan penelusuran kontak. Kampus pun diminta untuk menyediakan ruang isolasi mandiri bagi para siswa.

Baca juga artikel terkait PANDEMI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri