Menuju konten utama

Direktorat Siber Polri Masih Cari Penyebar Video Robertus Robet

Dedi Prasetyo mengatakan bahwa penyebar video ihwal orasi Robertus Robet masih diprofilkan dan diidentifikasi oleh Direktorat Siber.

Direktorat Siber Polri Masih Cari Penyebar Video Robertus Robet
Aktivis HAM yang juga dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Robertus Robet (ketiga kiri) didampingi Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (ketiga kanan) memberikan keterangan pers usai menjalani pemeriksaan di Bareskirm Mabes Polri, Jakarta, Kamis (7/3/2019). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.

tirto.id - Polri masih terus mencari penyebar video ihwal orasi Robertus Robet di Aksi Kamisan, Kamis (28/2/2019). Aksi Kamisan pekan ke-576 itu mengangkat tema tolak dwifungsi TNI.

“Penyebar video masih diprofilkan dan diidentifikasi oleh Direktorat Siber, akun-akun yang menyebarkan via media Facebook, Twitter atau YouTube sudah diprofilkan,” kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jumat (8/3/2019).

Jika tim sudah menemukan penyebar video, lanjut Dedi, polisi akan melakukan penegakan hukum melalui mekanisme gelar perkara.

Dalam gelar perkara, penyidik akan melibatkan ahli Internet dan Transaksi Elektronik (ITE) serta ahli pidana untuk menentukan konstruksi hukum.

“Jika betul masuk dalam konstruksi hukum, maka penyidik akan bertindak seperti ke penyebar berita hoaks lainnya,” ujar Dedi.

Polisi menangkap Robet di rumahnya yang beralamat di Mutiara Depok Blok NC No. 7 RT10/13, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/3/2019), sekitar pukul 23.30 WIB.

Penangkapan itu berdasarkan surat pemberitahuan penangkapan tersangka Nomor: B/335/III/2019/Dittipidsiber bertanggal 7 Maret yang ditandatangani oleh Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Siber, Kombes Pol Rickynaldo Chairul.

Peserta aksi menolak usulan menempatkan TNI di instansi-instansi sipil dan orasi/nyanyian Robet masih selaras dengan tema tersebut.

Robet sendiri sebetulnya telah memberikan klarifikasi. Lewat Facebook, dia mengatakan bahwa lagu tersebut tidak dibuat olehnya dan memang demikian adanya.

“Lagu itu saya maksudkan untuk kritik ABRI di masa lampau, bukan TNI (Tentara Nasional Indonesia) di masa kini, apalagi dimaksudkan untuk menghina profesi dan institusi TNI,” kata Robet.

Baca juga artikel terkait DWIFUNGSI ABRI atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Nur Hidayah Perwitasari