Menuju konten utama

Dinkes Kupang Dukung Pengobatan Alternatif

Kepala Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur (NTT) dr Kornelis Kodi Mete menyatakan mendukung berbagai upaya penyembuhan penyakit yang diderita pasien, terutama yang kronis dan menahun dengan pengobatan alternatif.

Dinkes Kupang Dukung Pengobatan Alternatif
(Ilustrasi) petani memperlihatkan jahe merah, Senin (22/2). Jahe merah tersebut sebagai bahan obat alternatif. Antara Foto/Seno.

tirto.id - Kepala Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur (NTT) dr Kornelis Kodi Mete menyatakan mendukung berbagai upaya penyembuhan penyakit yang diderita pasien, terutama yang kronis dan menahun dengan pengobatan alternatif.

“Namanya juga pengobatan alternatif. Artinya, setelah pengobatan medis mengalami kebuntuan, maka tidak salah apabila keluarga pasien mencari alternatif untuk peyembuhan pasien dari sakit yang dideritanya," katanya di Kupang pada Rabu (13/4/2016).

Atas dasar itu, katanya, pengobatan alternatifnya berupa alat pendeteksi stroke termutakhir Digital Subtraction Angiography (DSA) yang terdapat di RS Bethsaida tengah diusahakan agar terdaftar dalam fasilitas pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

"Penggunaan fasilitas ini biayanya Rp20 juta hingga Rp25 juta, tapi pasien belum bisa menggunakan BPJS Kesehatan, karena itu masih diusahakan," katanya mengutip Jacub Pandelaki, dokter spesialis radiologi intervensi RS Bethsaida.

Dokter Kodi Mete menginformasikan, DSA mampu mendeteksi stroke atau gangguan fungsi syaraf otak akibat masalah peredaran darah yang kerap terjadi secara mendadak. Hal tersebut selama ini menjadi momok di masyarakat karena menyebabkan kelumpuhan hingga kematian

"DSA otak merupakan pemeriksaan baku dan standar dari pembuluh darah otak untuk melihat aliran darah di pembuluh darah arteri sampai ke jaringan lalu ke pembuluh vena secara langsung dan terus menerus menggunakan alat angiografi atau keterisasi," katanya.

Dia menjelaskan DSA otak merupakan sebuah metode untuk mendeteksi adanya kelainan pembuluh darah otak.

Kelainan yang berupa penyempitan, sumbatan, pelebaran pembuluh darah yang terjadi pada arteri dan vena akan di deteksi dengan cara memasukan selang atau kateter ke dalam pembuluh darah yang akan menuju lokasi di mana terjadi masalah di pembuluh darah.

"Keuntungannya dari DSA bisa melihat kondisi pembuluh darah secara langsung karena selang diletakan lalu dimasukan ke pembuluh darah dan persentase keberhasilan diagnosis yang dilakukan dengan metode DSA mencapai 90 persen," katanya.

Baca juga artikel terkait DIGITAL SUBTRACTION ANGIOGRAPHY

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Reporter: Rima Suliastini
Penulis: Rima Suliastini