Menuju konten utama

Dinkes Atasi Ratusan Bayi yang Terkena Diare di Kimaam

Selain melakukan pelayanan kesehatan, Dinkes Merauke juga mengambil sampel kotoran dan air minum.

Dinkes Atasi Ratusan Bayi yang Terkena Diare di Kimaam
Ilustrasi bayi. FOTO/Istock

tirto.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, Provinsi Papua menurunkan tim kesehatan ke Distrik Kimaam untuk melayani ratusan bayi yang terserang penyakit diare di distrik tersebut.

"Kami sudah menurunkan tim ke Distrik Kimaam untuk menangani penyakit diare di distrik tersebut," kata Kepala Dinas Kesehatan Merauke dr. Adolof Bolang ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Sabtu (30/6/2017), seperti dikutip Antara.

Sebelumnya, sebanyak 200 bayi dikabarkan terserang penyakit diare di 14 kampung di Distrik Kimaam, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.

Hal itu dibenarkan dr. Adolof Bolang. "Iya benar kami dapat informasi dari Puskesmas Kimaan, peristiwa itu berlangsung sejak Senin (26/6/2017)."

Menurut dia, ada peningkatan kasus diare di Distrik Kimaam, terutama di Kimaam dan di tiga kampung.

Tim diturunkan ke Kimaam pada Jumat (29/6/2017) karena baru bisa mendapatkan transportasi pesawat ke wilayah itu.

"Tim yang diturunkan terdiri dari satu orang dokter dan lima orang staf dari Dinkes Merauke," ujarnya.

Beberapa perawat dari puskesmas di Merauke, lanjut Adolof, juga diikutkan dalam tim guna diperbantukan untuk melakukan pelayanan kesehatan di Kimaam.

"Dari laporan terakhir yang diperoleh, kondisi diare di Kimaam sudah mulai stabil," katanya.

Berdasarkan laporan sementara yang diterima dari tim, kata dia, sebanyak 130 orang bayi sementara rawat jalan di puskesmas di Kimaam, namun kepastian total pasien yang mendapatkan pelayanan di puskesmas dan yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan hingga kini belum ada laporan.

"Tim yang diturunkan kesana, sementara ini masih melakukan pelayanan kesehatan sehingga belum mengirim laporan terkait total pasien diare yang ditangani dan yang belum ditangani," ujarnya.

Selain melakukan pelayanan kesehatan, tambah dia, tim juga mengambil sampel kotoran dan sampel air minum di kampung-kampung yang terserang diare untuk diperiksa lebih lanjut di rumah sakit Merauke.

Ia mengatakan, dari 200 bayi itu, 10 orang bayi di antaranya masih dirawat di Puskesmas dan satu orang bayi lagi dikabarkan meninggal namun belum bisa dipastikan apakah terkena penyakit diare atau ada kombinasi penyakit lain.

Tim kesehatan dari puskesmas di Kimaam sudah melayani tujuh kampung yang bisa dijangkau, sedangkan tujuh kampung lain belum terjangkau karena medannya sulit.

Baca juga artikel terkait KRISIS AIR BERSIH atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra