Menuju konten utama

Dikira Promosi, Kemenpar Hapus Cuitan Soal Jalur Wisata Anyer

“Kemarin memang disalahpersepsikan beberapa pihak sebagai aktivitas promosi di Kawasan Banten. Daripada menimbulkan polemik, kami take out dulu,” ucap Guntur.

Dikira Promosi, Kemenpar Hapus Cuitan Soal Jalur Wisata Anyer
Belasan depot rumah makan di Pantai Karang Bolong Anyer rusak akibat diterjang gelombang tsumani, Banten, Minggu (23/12/2018). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) resmi menghapus cuitan tentang kondisi jalur wisata Anyer-Tanjung Lesung. Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kemenpar, Guntur Sakti mengatakan langkah itu diambil lantaran mengundang kesalahan persepsi masyarakat yang mengira cuitan itu sebagai promosi wisata.

“Kemarin memang disalahpersepsikan beberapa pihak sebagai aktivitas promosi di Kawasan Banten. Daripada menimbulkan polemik, kami take out dulu,” ucap Guntur pada Jumat (28/12/2018).

Guntur mengatakan informasi yang dimuat dalam akun Twitter @Kemenpar_RI itu semata-mata merupakan reportase atau perkembangan terbaru tentang aspek atraksi, amenitas, dan aksesibilitas pesisir Banten. Namun, ia mengakui bilamana cuitan itu memang ditafsir masyarakat dan sejumlah pihak sebagai aktivitas promosi wisata.

“Semangatnya memberikan laporan internal bukan mengajak atau promosi,” ucap Guntur.

Terkait keputusan menurunkan cuitan itu, Guntur mengatakan keputusan itu diambil untuk merespons keinginan dan kritik masyarakat. Ia pun menyoroti penyajian informasi yang dapat menimbulkan persepsi keliru terutama di masa tanggap bencana dengan cara peniadaan promosi daerah terdampak.

Karena itu, ia menyatakan kementeriannya telah membahasnya secara internal baik secara redaksional maupun cara penyajian laporan 3 aspek pariwisata yang dipantau timnya.

“Saya berterima kasih atas pihak yang memberikan masukan dan kritik. Ini introspeksi bagi kami bahwa strategi membangun persepsi itu penting. Padahal niatnya tidak untuk promosi, tetapi update lapangan,” ucap Guntur.

Baca juga artikel terkait TWITTER atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Nur Hidayah Perwitasari