Menuju konten utama

Dikenakan Tarif, Microsoft, HP, Intel, dan Dell Tolak Rencana Trump

Produsen komputer jinjing kompak menolak rencana tarif laptop Trump yang berisiko menaikkan harga jual di AS.

Dikenakan Tarif, Microsoft, HP, Intel, dan Dell Tolak Rencana Trump
Gedung perusahaan Microsoft di Amaroussion Athena-Yunani. 10 Maret 2019. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Microsoft, HP, Intel, dan Dell kompak menolak rencana Presiden AS, Donald Trump, yang memasukkan komputer dan tablet ke dalam barang-barang buatan Cina kena tarif lantaran akan meningkatkan harga jual laptop di sana.

Melalui keterangan resmi bersama, Rabu (19/6/2019), Microsoft, HP, Intel, dan Dell menyatakan bahwa tarif untuk laptop tidak akan menyelesaikan praktik dagang Cina yang dikeluhkan, namun akan berdampak buruk pada konsumen dan industri.

Dengan kebijakan tarif tersebut akan menaikkan harga jual laptop dan tablet di AS sekitar 19 persen atau sekitar 120 dolar AS dari harga jual rata-rata laptop. Microsoft, HP, Intel, dan Dell mengutip data dari Consumer Technology Association.

"Kenaikan harga dapat menyebabkan laptop tidak terjangkau oleh konsumen kami," kata mereka dalam keterangan tersebut, dikutip Kamis (20/6/2019).

Dalam keterangan terpisah, Microsoft bersama Nintendo America Inc dan Sony Interactive Entertainment LLC menyatakan tarif untuk konsol video game dapat menghambat inovasi dan berisiko terhadap pekerja di industri.

US Trade Representative mengadakan tujuh hari sidang testimoni dari retailer AS, manufaktur dan pelaku bisnis terhadap rencana Presiden Trump mengenakan tarif ke produk buatan Cina senilai 300 miliar.

Sidang akan berlangsung hingga 25 Juni dan tarif baru akan berlaku setelah 2 Juli, setelah periode komentar bantahan final berakhir.

Kenaikan harga tersebut bisa saja terjadi saat puncak musim liburan dan sebelum masuk sekolah.

Dell, Microsoft, dan HP menyumbang 52 persen laptop dan tablet yang terjual di Amerika Serikat.

Baca juga artikel terkait PERANG DAGANG AS-CINA

tirto.id - Teknologi
Sumber: Antara
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH