Menuju konten utama

Diguncang Isu Pengrusakan Buku Merah, Kapolri Diminta Tetap Fokus

Kapolri harus tetap fokus bekerja mengamankan Indonesia, jangan terganggu fokusnya dengan berbagai isu yang muncul di media massa

Diguncang Isu Pengrusakan Buku Merah, Kapolri Diminta Tetap Fokus
kapolri jenderal polisi tito karnavian (kanan) berjabat tangan dengan kepala badan nasional penanggulangan terorisme (bnpt) komisaris jenderal polisi suhardi alius (kiri) seusai pengucapan sumpah jabatan di istana negara, jakarta, rabu (20/7). komjen pol suhardi alius menggantikan jenderal polisi tito karnavian yang kini menjabat kepala kepolisian ri. antara foto/yudhi mahatma/kye/16

tirto.id - Kapolri Jendral Tito Karnavian diguncang isu pengrusakan barang bukti buku merah di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diduga memunculkan namanya dalam kasus dugaan suap oleh pengusaha impor daging. Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta Kapolri fokus pada tugasnya dan tidak terganggu dengan isu tersebut.

"Kapolri harus tetap fokus bekerja mengamankan Indonesia, jangan terganggu fokusnya dengan berbagai isu yang muncul di media massa. Salah satu agenda terbesar yang akan dihadapi Indonesia adalah Pemilu serentak 2019 mendatang. Polri harus mampu mengamankan pesta demokrasi tersebut," kata Sahroni, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (11/10/2018)

Ia mengingatkan saat ini Kapolri mengemban tugas berat terkait keamanan negara. Pascapengamanan Asian Games, Asian Para Games dan Pertemuan IMF di Bali, Polri memiliki tugas berat pengamanan Pemilu Serentak 2019 mendatang.

Ketua KPK, lanjut politisi Partai NasDem ini, telah mempertegas tak ada kaitannya Kapolri dalam berita acara pemeriksaan (BAP) pelaku suap impor daging Basuki Hariman seperti yang diungkapkan oleh Indonesia Leaks.

"Terlebih Ketua KPK Agus Rahardjo telah menegaskan tidak ada kaitannya atau tak disebutnya Jenderal Tito Karnavian dalam berita acara pemeriksaan (BAP) pelaku suap impor daging Basuki Hariman. Saya selaku anggota Komisi III DPR mengingatkan Kapolri untuk tetap fokus pada tugasnya mengamankan negara. Jangan terpecah konsentrasi akibat berbagai isu," tegasnya.

Sahroni menambahkan, kembali beredarnya isu perusakan barang bukti itu tak membuat sinergitas antara Polri dan KPK yang saat ini telah terjalin baik menjadi rusak.

"Jangan sampai hubungan baik antara Polri dan KPK yang telah baik menjadi rusak karena adanya isu ini. Masing-masing pihak harus meyakini prosedur penyelidikan yang dilakukan oleh institusi lainnya telah dilakukan dengan baik," pesan Sahroni.

Sebelumnya Ketua KPK meminta tulisan-tulisan yang beredar di media massa mengenai Kapolri perlu diklarifikasi. Ia menekankan, pembuktian keterlibatan Tito saat menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya sulit apabila tak ada bukti dokumen. Sebagai gambaran Agus mencontohkan ketika mantan Bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin menyebutkan keterlibatan anggota DPR dalam berbagai kasus korupsi.

Di sisi lain, Agus yakin mencuatnya kasus ini tak mengganggu sinergi dan hubungan baik antara KPK dan Polri. Kedua lembaga tak tetap pada fokus pemberantasan korupsi dan tetap solid.

Pernyataan tegas juga disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto mengatakan hal tersebut merupakan isu lama yang telah selesai penyelidikannya. Hasil Pemeriksaan internal telah menyatakan pengrusakan barang bukti berupa catatan keuangan untuk menghindari adanya nama Jenderal Tito Karnavian tak terbukti.

Baca juga artikel terkait KASUS BASUKI HARIMAN

tirto.id - Hukum
Sumber: antara
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Irwan Syambudi