Menuju konten utama

Dicemooh Politikus Kolot, Alexandria Ocasio-Cortez Menari Lagi

Politikus perempuan muda dari Partai Demokrat ini memanfaatkan media sosial agar dekat dengan pendukungnya.

Dicemooh Politikus Kolot, Alexandria Ocasio-Cortez Menari Lagi
Kandidat kongres New York Alexandria Ocasio-Cortez mendengarkan seorang pembicara di acara penggalangan dana Kamis, 2 Agustus 2018 di Los Angeles. Pemain berusia 28 tahun itu mengejutkan partai ketika dia mengalahkan Joe Crowley, wakil dari Partai Demokrat AS di New York. Ocasio-Cortez adalah bintang liberal yang sedang naik daun yang menantang pendirian Partai Demokrat. AP / Jae C. Hong

tirto.id - Alexandria Ocasio-Cortez belakangan menjadi pembicaraan setelah ia mengunggah video di akun Twitter dan Instagram-nya. Video itu ia buat untuk menjawab cemoohan dari Partai Republikan (GOP) atas video dirinya sedang menari saat masih kuliah di Boston University. Tariannya dipandang memalukan, maka ia pun menari sekali lagi, di tempat kerjanya sebagai anggota Kongres.

”Saya mendengar GOP menganggap bahwa perempuan menari adalah hal yang memalukan. Tunggu saatnya mereka lihat perempuan di kongres juga menari! Selamat berakhir pekan semuanya :),” Ocasio-Cortez mencuit di akun Twitternya.

Seperti diberitakan BBC, Ocasio-Cortez menjadi sorotan beberapa kritikus. Mereka menganggap politikus kelahiran 13 Oktober 1989 itu tidak memiliki kemampuan apa pun.

Siapakah Alexandria Ocasio-Cortez?

Alexandria Ocasio-Cortez atau AOC mulai dikenal setelah mengungguli sang petahana, Joe Crowley dalam Kongres Demokrat Distrik 14 New York pada akhir Juni 2018. Sejak itulah ia terus mendapat pengawasan dari kritikus konservatif, khususnya di dunia maya.

CNN melaporkan, sehari sebelum kemenangannya, AOC mengamati penggambaran dirinya di berbagai pemberitaan. Ia hanya disebut sebagai "lawan utama Joe Crowley", tanpa disebut namanya.

Pencalonannya menjadi daya tarik tersendiri karena Crowley tak pernah memiliki lawan selama lebih dari satu dekade. Elizabeth A. Theiss-Morse dan Michael W. Wagner dalam buku Congressional Election 2018 (2019: 13) menuliskan bahwa kemenangan AOC menggambarkan tiga perubahan besar dari Partai Demokrat yakni: perempuan, bukan golongan kulit putih, dan perempuan termuda yang terpilih di Kongres

AOC dilahirkan di New York City, dari keluarga kelas pekerja keturunan Puerto Rico. Ayahnya telah meninggal sejak 2008, saat Ocasio-Cortez masih kuliah di Boston University. Di kampus itulah ia mengambil jurusan ekonomi dan hubungan internasional.

Selepas kuliah, AOC bekerja sebagai organisator komunitas dan bekerja di restoran untuk menambah penghasilan ibunya yang bekerja sebagai pembersih rumah dan sopir bus.. Namun, cerita tentang kondisi ekonomi keluarganya itu tak dipercaya oleh kritikus konservatif.

Dilansir BBC, tuan rumah acara televisi Fox & Friends Katie Pavlich pernah menyebut AOC sebagai orang yang munafik serta memiliki selera yang mahal untuk seorang sosialis. Situsweb politik sayap kanan Gateway Pundit juga pernah mempublikasikan foto-foto Ocasio-Cortez semasa SMA yang menunjukkan bahwa AOC berasal dari golongan menengah-atas.

Situs tersebut juga mencantumkan tentang harga rumah di Yorktown yang mencapai $477,000. Selain itu, mereka juga mengatakan bahwa setiap siswa di sana mengemudikan mobil ketika sudah punya SIM. Namun, ternyata, pada November 2018 lalu CNBC memberitakan bahwa politikus muda ini hanya memiliki tabungan kurang dari $7.000.

Perjalanan Politik Ocasio-Cortez

Pada Juni 2018, AOC muncul pertama kali di panggung politik. Setelah menyelesaikan kuliah ekonomi dan hubungan internasional di Boston University, ia memilih bekerja sebagai bartender dan pramusaji. Namun, bukan berarti dia sama sekali tak berpengalaman dalam dunia politik.

Seperti diberitakan Business Insider Singapore, perempuan ini pernah bekerja untuk Senator dari Partai Demokrat, Ted Kennedy dari Massachusetts. AOC bekerja dalam isu imigrasi. Pada 2016 lalu, AOC juga menjadi pengelola kampanye Bernie Sanders dalam pemilihan calon presiden dari Partai Demokrat.

Sanders pun turut mengucapkan selamat atas kemenangan AOC meraih kursi Kongres. “Dia menunjukkan sekali lagi apa yang bisa dilakukan oleh politik akar rumput progresif,” kata Sanders, seperti dilansir Business Insider Singapore.

Infografik Alexandria Ocasio Cortez

Infografik Alexandria Ocasio Cortez

Keinginan AOC untuk mendapat kursi di Kongres telah diumumkan sejak April 2017 melalui akun Instagram-nya. Meski terbilang masih muda dan pendatang baru di dunia politik, The New York Times memberitakan bahwa AOC dikenal pintar merawat pengikutnya di Instagram. Ia memanfaatkan jejaring sosial tersebut untuk berinteraksi secara langsung dengan konstituen. Ia juga memberikan alat teks tertulis bernama Clipomatic agar video-videonya bisa diakses oleh orang tuli.

Menurut Jeniffer Grygiel, dosen di Syracuse University yang membidangi media sosial, AOC bisa merebut hati pendukungnya melalui media sosial tersebut. Grygiel membandingkan AOC dengan Senator Ted Cruz dari Partai Republikan yang merupakan pengguna Instagram teratas di kalangan politisi.

Meski pengikutnya lebih dari 200.000 orang, foto-foto yang Cruz unggah rata-rata adalah hasil jepretan fotografer profesional, disertai tulisan yang kaku. Berbeda dengan konten pada akun Instagram AOC yang berhasil meyakinkan pengikutnya bahwa suatu saat mereka akan berada di posisinya.

Tak hanya melalui Instagram, AOC juga merupakan pengguna Twitter aktif. Melalui akun media sosialnya, ia memaparkan hal-hal yang akan ia perjuangkan di kongres, khususnya pelayanan kesehatan untuk semua. Ia berkaca dari kematian ayahnya yang disebabkan oleh kanker.

AOC juga diwartakan menolak uang pelobi untuk mendanai kampanyenya. Keputusan itu membuat dana kampanyenya dengan lawannya berbeda hingga 10 kali. Namun, hal itu tak mencegah momentum datang untuk AOC dalam meraih kursi Kongres Amerika Serikat.

Baca juga artikel terkait POLITIK AMERIKA SERIKAT atau tulisan lainnya dari Widia Primastika

tirto.id - Politik
Penulis: Widia Primastika
Editor: Maulida Sri Handayani