Menuju konten utama
IHSG 29 September 2022

Dibayangi Pelemahan Rupiah, IHSG Kamis Pagi Dibuka Menguat

IHSG dibuka zona hijau berada di 7.121. Pergerakan akan minim sentimen dari data ekonomi dan pelemahan nilai tukar rupiah masih akan menjadi faktor penekan.

Dibayangi Pelemahan Rupiah, IHSG Kamis Pagi Dibuka Menguat
Pekerja membersihkan lantai di samping grafik pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/8/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

tirto.id -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat, di zona hijau berada di 7.121 (+0,63), pukul 09.00 WIB, pada perdagangan Kamis (29/9/2022). Sementara posisi tertinggi mencapai 7.126 dan terendah ada di level 7.095.

Mengutip RTI Business, nilai transaksi IHSG pagi ini sudah Rp255,8 miliar dan kapitalisasi pasar mencapai Rp9.372 triliun. Selain itu, setidaknya ada 228 saham yang bergerak menguat dan 58 saham melemah. Sementara 219 sisanya stagnan.

Analis Artha Sekuritas, Dennies Christopher mengatakan, candlestick membentuk long black body dengan volume rendah dan stochastic membentuk dead cross, namun bergerak di sekitar area oversold sehingga pergerakan diperkirakan akan terbatas.

"Sementara pergerakan akan minim sentimen dari data ekonomi. Di sisi lain, pelemahan nilai tukar rupiah masih akan menjadi faktor penekan," ujarnya dalam risetnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Rabu (27/9/2022). IHSG berada di level 7.077 (- 0,50 persen). Level tertinggi hari ini tercatat pada posisi 7.156. Sementara itu, level terendah indeks tercatat di 7.073.

Mengutip RTI Business, secara keseluruhan tercatat 147 saham menguat, 391 saham melemah, dan 148 saham bergerak ditempat. Sementara itu, kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.320 triliun dengan nilai transaksi tembus Rp12,44 triliun.

Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan, tekanan eksternal mendorong aksi jual sehingga membuat IHSG melemah. Hal yang sama juga terjadi di bursa regional Asia yang pergerakan mixed. Pelaku pasar dan investor cenderung berhati-hati untuk masuk ke pasar aset berisiko.

“Hal ini seiring meningkatnya kekhawatiran bahwa kampanye agresif Fed AS melawan inflasi yang dapat menyeret ekonomi ke dalam resesi yang lebih dalam," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya.

Sementara pasar menyoroti imbal hasil atau yield US Treasury 10-tahun dan 2 tahun naik melampaui 3,9 persen dan 4,3 persen, di pertengahan sesi, level tertinggi sejak 2010 dan 2007.

Berdasarkan pantauan, seluruh indeks sektoral turun bersama dengan IHSG. Sektor barang baku mencatat penurunan paling dalam, yakni 1,88 persen. Diikuti sektor transportasi dan logistik terjun 1,77 persen.

Selain itu sektor perindustrian anjlok 1,77 persen, sektor energi tergerus 1,73 persen, sektor properti dan real estat merosot 0,99 persen, sektor infrastruktur terpangkas 0,98 persen dan sektor barang konsumsi non primer melemah 0,92 persen.

Pelemahan lainnya juga terjadi pada sektor teknologi yang terkoreksi 0,89 persen, sektor keuangan melorot 0,48 persen, sektor kesehatan turun 0,12 persen, sektor barang konsumsi primer melemah tipis 0,03 persen.

Baca juga artikel terkait PERGERAKAN IHSG HARI INI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin