Menuju konten utama

Di Mana Trainer Pokemon Berkumpul, di Situ Uang Beredar

Pokemon yang sedang digandrungi memunculkan sejumlah peluang bisnis. Sekelas McDonald's bahkan ikut terjun menggaet para penggila game Pokemon.

Di Mana Trainer Pokemon Berkumpul, di Situ Uang Beredar
Seorang pria memainkan augmented reality mobile game "Pokemon Go" ciptaan Nintendo di depan sebuah toko yang menjual barang-barang pokemon di Tokyo, Jepang. [Antara Foto/Reuters/Toru Hanai]

tirto.id - Sebagai seorang pemain Pokemon GO, hal wajib yang mesti dilakukan saat beraktivitas di luar rumah adalah membuka aplikasi dan mengecek seberapa banyak Pokestop yang ada di sekitaran kita. Pokestop adalah sebuah titik poin lokasi untuk mendapatkan Pokeball.

Untuk mendapat Pokemon, pemain mesti memiliki Pokeball. Ketimbang membeli di Shops, lebih baik mengambilnya secara cuma-cuma di Pokestop. Tak hanya Pokeball, Pokestop pun menyediakan banyak item gratis lainnya seperti telur, Poison, Revive dan Razz Berry. Jika beruntung, Anda bisa mendapatkan Incense atau Lure.

Bagi pecandu Pokemon Go, keutamaan Pokestop adalah mempercepat naik level. Tiap sekali berkunjung ke Pokestop akan mendapatkan 50 atau 100 XP. Namun tenang saja, setelah berkunjung ke Pokestop dan memutar icon dan mendapat item, kita tak perlu lagi jauh-jauh mendatangi Pokestop lainnya.Cukup diam saja di sana, tunggu sampai 5 menit maka kita mengambil barang di Pokestop yang sama lagi.

Hal terpenting lainnya, hanya di Pokestop lah item Lure Module bisa dipasang. Ciri dipasang Lure adalah di panel gawai anda akan terlihat bunga sakura berwarna merah muda berguguran di Pokestop. Sesuai namanya, Lure berarti “umpan” yang akan membantu memancing Pokemon ke tempat Anda.

Ketika Lure di pasang di Pokestop, kita tak perlu bergerak kemana-mana untuk mencari Pokemon, biar nanti Pokemon yang menghampiri kita. Setiap pemain yang berada di Pokestop akan menikmati Lure yang diaktifkan. Lure membuat orang senang. Wajar ketika Lure diaktifkan, para pemain akan bergerombol mendekat pada kita.

Sebagai seorang trainer Pokemon, penulis pernah sempat iseng memasang Lure di Gerbang Gelora Bung Karno samping FX Sudirman jam 2 malam. Penulis memasang Lure di dua pokestop yang kebetulan berdekatan di lokasi ini.

Kondisi waktu itu tak terlalu ramai, lebih didominasi tukang ojek online yang duduk ngemper di trotoar. Setelah Lure di pasang, alhasil banyak orang berdatangan. Saya sempat terkekeh saat mobil Fortuner hitam dengan plat RFS berhenti cukup lama dan pergi setelah Lure tidak aktif.

Lure dan Pokestop inilah yang membuat banyak trainer berbondong-bondong ke Monas. Banyak Pokestop yang saling berdekatan. Dengan berdiri pada satu titik, anda bisa mengakses dua atau tiga Pokestop sekaligus. Faktor ini yang membuat banyak trainer memasang Lure di sana. Semakin banyak Lure diaktifkan, maka kans mendapat Pokemon akan semakin besar.

Maka jangan heran jika anda melihat banyak trainer gila di Monas rela berkumpul di panas yang terik pada jam 12 siang di Patung Pangeran Diponogoro dan Pelataran Merdeka Barat. Pada dua titik itulah Pokestop saling berdempetan. Alhasil, Lure aktif terus tiap jam bahkan hingga jam 2 malam. Pelakunya tentu saja para trainer yang secara bergantian mengaktifkan Lure tersebut.

Intinya, di mana ada Pokestop dan Lure Modul maka di situlah akan berkumpul banyak orang. Sesuai dengan pepatah bisnis, di mana uang berkumpul, maka di situlah uang beredar.

Coba anda aktifkan game Pokemon GO anda dan berkelilinglah di sekitaran daerah Kemang pada jam makan siang. Alhasil, Anda akan dapati banyak Pokestop yang berguguran layaknya bunga sakura. Percayalah, Lure itu dipasang oleh pengelola restoran agar anda berkunjung ke sana. Terkadang durasi Lure yang hanya 30 menit, diperpanjang lagi agar anda betah-betah berlama-lama.

“Biasanya di pasang durasi satu jam, waktunya pas makan siang dan petang, banyak yang mau makan siang dan pulang kerja jadi pada mampir dulu,” kata Veronica, salah seorang pramuniaga di restoran Timur Tengah.

Veronica menuturkan restoran tempatnya bekerja menganggarkan bujet Rp1,5 juta untuk membeli Lure tiap bulannya. Dengan budget itu, mereka bisa mengaktifkan Lure per hari berkisar 4-5 jam pada satu Pokestop. Soal keuntungan? Veronica enggan menjawab, tapi yang pasti jumlah pengunjung semakin bertambah dengan durasi yang lama pula.

Tidak hanya restoran, bar atau kafe saja yang memamanfaatkan momentum ini. Pusat perbelanjaan Mall Central Park ikut serta dengan memfasilitasi para trainer untuk mencari Pokemon. Di mal ini, terdapat lebih dari delapan Pokestop dan dua Gym.

Namun, tak setiap hari Central Park Mall menyediakan Lure tersebut, melainkan hanya di hari-hari tertentu, umumnya seperti akhir pekan. Untuk waktunya, pihak mal akan mengaktifkan Lure itu sekitar pukul 18.30 hingga 20.00 WIB, waktu mal sangat ramai dikunjungi.

Amanda, Marketing Communication Central Park Mall dikutip dari Kompas.com mengaku sejak Lure tersebut dikeluarkan, terlihat semakin banyak pengunjung yang datang berbelanja sekaligus bermain Pokemon. Untungnya, di gerbang Central Park Mall ini terdapat tiga Pokestop yang sangat berdekatan, dan Lure yang tak pernah habis dikeluarkan oleh beberapa orang pemain di sini ataupun pihak mal.

Sebagai seorang trainer, penulis paham bahwa karakter trainer Pokemon adalah dia akan berusaha selama mungkin sampai Lure itu mati sendiri dan tak ada yang lagi mengaktifkan. Di Amerika, tak sedikit yang bertahan di sebuah restoran hingga berjam-jam karena sebab ini. Di Forum Reddit, bahkan melaporkan ada seorang trainer yang bertahan hingga 2 hari di restoran McDonald. Kegilaan-kegilaan seperti inilah yang harusnya bisa dimanfaatkan sebagai peluang bisnis.

Bagi pelaku bisnis yang lokasinya memiliki atau dekat dengan Pokestop tentu itu anugerah. Sadar akan potensi ini, McDonald’s di Jepang bekerja sama dengan Nintendo dan Niantic Labs.

The Wall Street Journal mendapatkan bocoran bahwa McDonald’s Jepang jadi sponsor pertama Pokemon GO. Keuntungan dari kerja sama ini adalah nantinya lebih dari 3.000 restoran McDonald’s di Jepang akan menjadi Pokestop dan Gym. McDonald’s menyadari bahwa kehadiran Pokestop di restoran mereka akan membuat jumlah pengunjung bertambah.

Bocoran kerja sama ini membuat pasar antusias. Menurut warta kantor berita Reuters, pada Rabu (20/7) saham mereka naik hingga 7,4 persen menjadi 3.775 yen, tertinggi sejak 2001. Perusahaan itu memperoleh untung 5,3 persen dan 9,8 persen berturut-turut pada Selasa dan Rabu usai kabar ini dirilis.

Lantas bagaimana jika anda ingin menjadikan tempat bisnis anda sebagai Pokestop? CEO Niantic John Hanke kepada New York Times mengatakan pihaknya membuka kerjasama itu. Dia mengkonfirmasi bahwa hal ini akan dijadikan sebagai pendapatan tambahan dengan skenarion win-win solution bagi kedua pihak.

Penentuan lokasi Pokestop dan Gym sebenarnya diambil dari database game Ingress. Game ini milik Niantic dan berbasiskan GPS juga. Di game Ingress, para pemain membangun portal titik-titik sendiri. Nah titik-titik inilah yang kemudian dijadikan Pokestop dan Gym pada Pokemon Go. Sayangnya, setelah game Pokemon Go rilis, Niantic tak akan menambah kembali Pokestop.

Kabar baik muncul saat Niantic kabarnya bersedia membuka permintaan pembuatan Pokestop. Permintaan ini bisa dilakukan lewat situs resmi mereka. Tapi sepertinya pembuatan Pokestop ini ditujukan untuk mempermudah trainer bermain di lokasi-lokasi daerah pedalaman, pinggir kota, atau kota kecil. Hal yang wajar mengingat pemain Ingress tidak bermain ke sana. Lantas pembuatan Pokestop di sentra bisnis tampaknya sulit terlaksana, kecuali ada uang yang mengikat.

Baca juga artikel terkait POKEMON atau tulisan lainnya dari Aqwam Fiazmi Hanifan

tirto.id - Bisnis
Reporter: Aqwam Fiazmi Hanifan
Penulis: Aqwam Fiazmi Hanifan
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti