Menuju konten utama

Di Mana Teks Proklamasi Dibacakan dan Siapa Pengetiknya?

Di manakah Teks Proklamasi pertama kali dibacakan dan siapa yang mengetik teks proklamasi tersebut?

Di Mana Teks Proklamasi Dibacakan dan Siapa Pengetiknya?
Kepala Biro Umum Setpres Yudhi Wijayanto (kiri) menerima dokumen naskah konsep teks proklamasi dari Direktur Preservasi ANRI Kandar (kanan) di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jakarta, Minggu (16/8/2020). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.

tirto.id - Setiap hadirnya bulan Agustus, Bangsa Indonesia senantiasa diingatkan mengenai perjuangan para pendiri bangsa dalam memproklamasikan kemerdekaan.

Bangsa ini secara bertubi-tubi dijajah bangsa asing hingga beberapa abad lamanya. Begitu kesempatan tiba, para pejuang bergegas menggagas proklamasi kemerdekaan untuk mendapatkan pengakuan sebagai negera yang merdeka.

Momen proklamasi tidak lepas dari peristiwa menyerahnya Jepang kepada Sekutu tanpa syarat. Penandatanganan penyerahan diri dilakukan 2 September 1945 di atas kapal USS Missouri.

Jepang juga mengalami masalah serius usai Kota Hiroshima dan Nagasaki dibom atom yang mengakibatkan banyak rakyat tewas dan aktivitas ekonomi lumpuh.

Kabar menyerahnya Jepang direspons oleh golongan muda Indonesia. Golongan muda lalu mengajak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Namun, permintaan itu tidak berjalan mulus sebab golongan tua seperti Moh Hatta ingin menyerahkan hal tersebut pada PPKI bentukan Jepang.

Tokoh golongan muda, Sutan Syahrir, berpendapat sebaliknya. Jika proklamasi lewat PPKI maka kemerdekaan yang terwujud dapat dianggap sebagai buatan Jepang. Untuk itulah, Soekarno perlu menyatakan kemerdekaan sendiri di corong radio sebagai pemimpin rakyat.

Singkat cerita, perdebatan antara golongan muda dan golongan tua terus berlangsung hingga terjadilah peristiwa Rengasdengklok.

Dikutip dari modul Sejarah Indonesia (2020), golongan muda mengadakan rapat pada 15 Agustus 1945.

Mereka tetap bersikukuh proklamasi kemerdekaan harus secepatnya dilakukan tanpa intervensi Jepang.

Perwakilan pemuda yaitu Wikana dan Darwis segera menemui Soekarno pada pukul 22.00 WIB menyampaikan isi rapat.

Di kediamannya, Soekarno justru marah mendengar hasil rapat golongan muda. Dia bersikukuh tidak mau memproklamasikan kemerdekaan dengan dalih bisa menimbulkan pertumpahan darah.

"Inilah leherku, saudara boleh membunuh saya sekarang juga. Saya tidak bisa melepas tanggung jawab saya sebagai ketua PPKI. Karena itu, saya akan tanyakan kepada wakil-wakil PPKI besok," kata Soekarno.

Perdebatan yang makin memuncak ini membuat golongan muda "menculik" Soekarno dan Moh hatta ke Rengasdengklok agar kedua tidak terpengaruh oleh Jepang. Peristiwa itu terjadi pada 16 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB.

Setelah melalui diskusi panjang, kedua tokoh itu dibawa pulang ke Jakarta. Rombongan tokoh lantas menemui perwakilan militer Jepang di Indonesia untuk menyampaikan hal terkait proklamasi.

Hasilnya mengejutkan, karena Mayjen Otoshi Nishimura selaku Kepala Departemen urusan Umum Pemerintahan Militer Jepang menyampaikan bahwa Tokyo menolak proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Jepang berkilah bahwa perjanjian antara Sekutu dan Jepang menyepakati adanya kewajiban Jepang untuk menjaga status quo pada wilayah jajahan.

Saat itulah, golongan tua mulai terbuka dengan usulan proklamasi kemerdekaan yang dipercepat.

Soekarno dan Moh Hatta lantas menuju kediaman Laksamana Maeda yang ada di Jalan Imam Bonjol 1 Jakarta untuk menyiapkan teks proklamasi. Saat itu hadir pula Achmad Soebardjo, Sukarni, BM Diah, Sudiro, dan Sayuti Melik.

Penyusunan dan pengetikan teks proklamasi

Penyusunan teks proklamasi dilakukan cukup singkat. Pada 17 Agustus 1945 dini hari, terjadi diskusi antara Soekarno, Moh Hatta, dan Achmad Soebardjo untuk menentukan isi teks proklamasi.

Ide teks datang dari Hatta dan Achmad Soebardjo. Kalimat pertama usulan Achmad Soebardjo, lalu teks selanjutnya buah pikir Moh Hatta . Soekarno lalu menuliskannya di selembar kertas.

Teks mentah proklamasi lalu diketik oleh Sayuti Melik yang saat itu ditemani BM Diah. Sayuti melakukan sedikit revisi tulisan dalam ketikannya yang kemudian disepakati bersama. Jadilah kemudian naskah teks proklamasi yang siap disampaikan ke publik.

Lokasi pembacaan teks proklamasi dan isinya

Teks proklamasi yang sudah final lantas disampaikan hari itu juga. Bertempat di teras rumah Soekarno yang berada di Jalan pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta Pusat, proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB.

Soekarno sebagai pembaca teks proklamasi dengan mengatasnamakan bangsa Indonesia. Isi dari teks proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai berikut:

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa

Indonesia Soekarno/Hatta.

Baca juga artikel terkait TEKS PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yandri Daniel Damaledo