Menuju konten utama

Di Hadapan DPR, Kapolri Minta Maaf atas Dosa-Dosa Anggotanya

Sejumlah kasus yang membuat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf antara lain kasus Ferdy Sambo, Teddy Minahasa hingga Tragedi Kanjuruhan.

Di Hadapan DPR, Kapolri Minta Maaf atas Dosa-Dosa Anggotanya
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/6/2021). . ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

tirto.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf kepada masyarakat atas dosa-dosa yang diperbuat anggotanya. Hal itu mengakibatkan kredibilitas dan citra Polri di mata masyarakat menurun.

Sejumlah kasus yang membuat Sigit meminta maaf antara lain kasus pembunuhan oleh mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo, kasus kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, hingga kasus narkoba yang melibatkan mantan Kapolda Sumatera Barat Teddy Minahasa.

Permintaan maaf itu disampaikan Sigit kepada masyarakat saat rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen RI, Rabu [12/4/2023).

"Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami memohon maaf kepada masyarakat Indonesia atas berbagai perbuatan, perkataan, dan pelayanan mungkin yang saat ini belum sesuai dengan harapan masyarakat," kata Sigit.

Sigit berjanji setiap anggotanya yang melakukan pelanggaran akan diberi saksi tegas dan tidak akan ada perlakuan khusus dalam proses hukum.

"Tentunya kami juga terus melakukan langkah-langkah di internal selain anggota termotivasi untuk melakukan prestasi. Namun di sisi lain kami juga melakukan tindakan-tindakan secara tegas terhadap anggota-anggota yang melakukan pelanggaran yang mencederai marwah Polri, dan mencederai hati masyarakat," tegasnya.

Menurut Sigit, kepercayaan masyarakat terhadap Polri akan menjadi atensi utama dan evaluasi selama dia menjabat sebagai Kapolri. Oleh karena itu dia menjamin penegakkan hukum di internal kepolisian akan terus berjalan.

"Kemudian, kami juga memberikan perhatian terhadap kepercayaan publik karena memang kami menyadari apabila kepercayaan publik rendah, maka upaya pemulihan juga akan susah dan kurang di mata masyarakat," terangnya.

Sigit khawatir bilamana kepercayaan masyarakat kepada polisi menghilang maka akan berpengaruh pada keamanan dan ketertiban di Indonesia. Menurut dia, kinerja polisi tidak akan bisa berkembang tanpa ada kontribusi dan kerja sama masyarakat secara luas.

"Demikian juga apabila kepercayaan publik tinggi maka upaya-upaya kepolisian juga akan lebih optimal dalam rangka tugas pokok kami. Oleh karena itu, kamu terus mengikuti bagaimana di awal kami berkomitmen," kata Sigit.

Baca juga artikel terkait KAPOLRI LISTYO SIGIT PRABOWO atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Hukum
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Gilang Ramadhan