Menuju konten utama

Di Depan Buruh, Rizal Ramli dan Prabowo Kompak Kritik Impor

Rizal Ramli dan Prabowo Subianto sama-sama mengkritik keras kebijakan impor pemerintah saat berbicara di depan buruh anggota FSPMI. 

Di Depan Buruh, Rizal Ramli dan Prabowo Kompak Kritik Impor
Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli melambaikan tangan ke arah wartawan usai melaporkan adanya dugaan tindak pidana korupsi terkait impor pangan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (23/10/2018). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.

tirto.id - Mantan Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengkritik kebijakan impor di masa pemerintahan Joko Widodo saat berbicara dalam acara perayaan hari ulang tahun (HUT) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) ke-20.

Rizal menuding kebijakan impor pemerintah selama ini dijalankan tanpa pertimbangan yang jelas. Dia menilai kebijakan impor pemerintahan saat ini juga lebih menguntungkan petani dan para pelaku usaha di negara lain.

"Impor ugal-ugalan ini menunjukkan rakyat disuruh kerja tapi manfaatnya dinikmati petani Thailand, Vietnam dan Australia," kata Rizal di depan para buruh anggota FSPMI di Aula Sports Mall, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Rabu (6/2/2019).

Ekonom tersebut juga mengaku curiga kebijakan impor pemerintah didorong oleh lobi-lobi ke pejabat negara yang sengaja ingin mendapatkan keuntungan pribadi.

Oleh karena itu, Rizal meminta capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang juga hadir di acara HUT FSPMI memperketat impor jika menang di Pilpres 2019. Dia berharap Prabowo tak terpengaruh oleh lobi-lobi pihak yang menghendaki pemerintah memperbesar impor.

Menanggapi hal itu, Prabowo menganalogikan, jika ia sampai terpengaruh lobi-lobi seperti itu, berarti sama saja dengan menembak kaki sendiri. Dalam pidatonya, Prabowo pun menuduh keputusan impor kerap dikeluarkan pemerintah saat panen petani.

"Petani sudah tanam dan rawat padinya. Tapi keran impor dibuka masuk beras dari luar negeri. Itu adalah pemerintah yang tidak membela rakyatnya sendiri," ucap Prabowo.

Selain itu, Prabowo menilai impor gula selama ini juga merugikan banyak petani tebu. Salah satu yang menjadi indikatornya, menurut Prabowo, ialah kondisi pabrik-pabrik gula yang memprihatinkan.

"Maaf, sudah saatnya saya mengatakan yang sebenarnya. Periksa itu pabrik-pabrik gula di Indonesia, milik rakyat. Coba diperiksa keadaan sekarang, nanti hasilnya mengagetkan," ucap Prabowo.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Politik
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom