Menuju konten utama

Dewan Komisioner OJK Diminta Tingkatkan Inklusi Keuangan

Muliaman turut mengingatkan pentingnya bagi OJK dalam mendampingi masyarakat kecil dan UMKM agar melek terhadap pelayanan jasa keuangan.

Dewan Komisioner OJK Diminta Tingkatkan Inklusi Keuangan
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan 2017-2022 yang baru dilantik, Wimboh Santoso bersalaman dengan mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad di Mahkamah Agung, Kamis (20/7). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) periode 2012-2017, Muliaman Hadad, menyampaikan sejumlah harapannya kepada jajaran DK OJK periode 2017-2022. Menurut Muliaman, OJK ke depannya akan menghadapi sejumlah tantangan yang dipengaruhi kondisi perekonomian global maupun domestik.

“Saya yakin keinginan untuk terus membangun industri keuangan yang stabil bisa diwujudkan, di samping mendorong berlangsungnya industri keuangan yang kontributif. Lalu upaya untuk bersama-sama meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga perlu didorong,” ungkap Muliaman seusai menghadiri acara pengucapan sumpah jabatan Dewan Komisioner OJK baru di Mahkamah Agung, Jakarta, pada Kamis (20/7/2017) siang.

Selain itu, Muliaman turut mengingatkan pentingnya bagi OJK dalam mendampingi masyarakat kecil dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar melek terhadap pelayanan jasa keuangan. “Itu tidak kalah pentingnya,” tutur Muliaman.

“Selanjutnya, tentu saja OJK perlu mengedepankan prinsip-prinsip governance yang sehat, serta membangun profesionalisme dan integritas yang baik. Saya optimis(tis) teman-teman yang baru bisa membawa OJK lebih baik lagi di masa mendatang,” ucap Muliaman.

Masih dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja juga sempat menyampaikan harapannya bagi DK OJK periode 2017-2022 yang berada di bawah kepemimpinan mantan Komisaris Utama Bank Mandiri Wimboh Santoso.

“Kami harap OJK bisa tetap menjaga solidaritas antara perbankan dan industri keuangan, karena kita terintegrasi. Kalau betul-betul diawasi secara baik, saya yakin tidak akan ada gejolak-gejolak karena kegagalan perusahaan keuangan,” kata Jahja.

Senada dengan Jahja, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo berharap OJK ke depannya mampu mengelola risiko sektor keuangan secara komprehensif. “Selain itu, perlu adanya pendalaman pada sektor keuangan yang mendesak, seperti pendanaan proyek infrastruktur jangka panjang,” ucap pria yang akrab disapa Tiko tersebut.

“Terakhir, melanjutkan program financial inclusion dan menjalin kerja sama baik dengan Bank Indonesia guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi produk yang mendukung sistem pembayaran,” tambah Tiko.

Sementara itu dari sektor pasar modal, Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Friderica Widyasari Dewi berharap OJK dapat meningkatkan penjagaan terhadap integrasi pasar. “DK OJK yang kemarin sudah sangat baik. Ke depannya, dari integritas pasar modal itu bisa berkembang terhadap pasar modal yang mampu diperhatikan pihak asing,” kata Friderica.

Tak ketinggalan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang turut hadir dalam acara pelantikan juga sempat menyampaikan pesannya kepada jajaran DK OJK yang baru.

“Harapan kita semua yakni menjaga OJK sebagai regulator yang baik dan pengawas jasa keuangan, sehingga (industri) jasa keuangan bisa melaksanakan tugasnya,” ucap Sri Mulyani.

Adapun Wimboh yang sempat ditemui seusai acara tidak mau berbagi banyak informasi terkait rencana kinerjanya setelah dilantik. Wimboh hanya mengatakan hal pertama yang akan dilakukannya adalah mengadakan rapat perdana dengan DK OJK periode 2017-2022.

“Dalam rapat, tentunya ada beberapa agenda yang harus kita putuskan. Sebagai langkah pertama yang bisa kita lakukan pun adalah mengenai efisiensi,” ungkap Wimboh.

Lebih lanjut, Wimboh belum bersedia membeberkan anggaran-anggaran mana saja yang akan dihemat. “Ya, nanti kita lihat dulu (rinciannya),” ucap Wimboh.

Kendati demikian, Wimboh tidak menampik apabila pembagian jabatan para anggota DK OJK baru akan dilakukan dalam rapat perdana.

Saat ditanya tanggapannya mengenai pembagian jabatan itu, anggota DK OJK periode 2017-2022 yang juga merupakan Kepala Pengawas Pasar Modal OJK periode 2012-2017, Nurhaida, memberikan pandangannya. Nurhaida mengaku masih ada cukup banyak hal yang perlu dilakukan dan dipersiapkan oleh OJK untuk pasar modal.

“Salah satunya untuk mendukung program pemerintah terkait adanya rencana pemerintah untuk infrastruktur. Karena saat ini butuh sekali untuk (pembiayaan) infrastruktur, pasar modal adalah salah satu tempat untuk melakukan dan yang memang merupakan sumber pendanaan yang cocok untuk infrastruktur,” jelas Nurhaida.

Sebagaimana diketahui, tujuh anggota DK OJK periode 2017-2022 telah dilantik secara resmi oleh Mahkamah Agung hari ini. Adapun ketujuh nama anggota itu ialah Wimboh Santoso yang juga merangkap sebagai Ketua DK OJK, Nurhaida, Tirta Segara, Riswinandi, Heru Kristiyana, Hoesen, dan Ahmad Hidayat.

Baca juga artikel terkait OJK atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yuliana Ratnasari