Menuju konten utama

Destinasi Wisata Diminta Antisipasi Potensi Klaster Libur Panjang

Melihat pengalaman sebelumnya, libur panjang terbukti berdampak pada penambahan kasus positif di tingkat nasional.

Destinasi Wisata Diminta Antisipasi Potensi Klaster Libur Panjang
Pengunjung berada di kawasan Pasar Tradisional Beringharjo, Yogyakarta, Selasa (27/10/2020). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp.

tirto.id - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengingatkan daerah-daerah yang menjadi destinasi wisata di Indonesia diminta siap siaga menghadapi potensi klaster baru karena libur panjang.

Hal itu saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan COVID-19 seperti dilansir dari laman resmi Satuan Tugas Penanganan COVID-19.

"Kami mengingatkan besok (28 Oktober 2020) sampai akhir minggu ini adalah libur panjang. Untuk daerah-daerah destinasi wisata, kami mohon kesiapsiagaannya untuk mengantisipasi timbulnya klaster libur panjang," ujar Wiku.

Melihat pengalaman sebelumnya, libur panjang terbukti berdampak pada penambahan kasus positif di tingkat nasional.

Hal ini dipicu karena terjadinya kerumunan di berbagai lokasi yang dikunjungi masyarakat selama masa liburan dan ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

Wiku juga menjelaskan bahwa masa liburan sering digunakan masyarakat untuk mengunjungi destinasi wisata maupun pulang kampung untuk menemui sanak saudara.

Terkait hal ini, Satgas Penanganan COVID-19 menghimbau masyarakat untuk tetap menjauhi daerah-daerah yang ramai dikunjungi saat liburan.

Pemerintah Daerah diminta membatasi tingkat kapasitas kunjungan di lokasi wisata, maksimal 50 persen dari total pengunjung.

Pemda juga dapat bekerjasama dengan pengelola wisata, optimalkan satuan tugas daerah dan fasilitas kesehatan yang ada, terutama tracing dan screening.

"Tingkatkan kapasitas dan fasilitas testing bagi masyarakat yang melakukan perjalanan," tambahnya.

Ia juga mengatakan, yang lebih penting masyarakat diminta untuk menghabiskan waktu liburannya di rumah saja.

Serta tidak perlu keluar rumah tanpa ada kepentingan yang mendesak. Namun, apabila memang ada kepentingan mendesak, sangat disarankan melakukan screening (pemeriksaan) COVID-19 sebelum berangkat dan sepulang bepergian

"Tetaplah berkumpul bersama keluarga dirumah, serta lakukan kegiatan di lingkungan masing-masing dengan tetap mematuhi protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan)," Wiku berpesan.

Baca juga artikel terkait LIBUR PANJANG atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH