Menuju konten utama

Densus 88 Tangkap Dua Pria & Geledah Rumah di Yogyakarta

Densus 88 Anti Teror Mabes Polri melakukan penangkapan terhadap dua orang pria di Kawasan RT 43 RW 13 Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta.

Densus 88 Tangkap Dua Pria & Geledah Rumah di Yogyakarta
Masjid Taqorruba di Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogakarta lokasi Densus 88 Anti Teror menangkap dua orang, Sabtu (13/4/2019). Tirto.id/Irwan A. Syambudi.

tirto.id - Densus 88 Anti Teror Mabes Polri melakukan penangkapan terhadap dua orang pria di Kawasan RT 43 RW 13 Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta.

Salah seorang saksi warga setempat Faisal (33) mengatakan penangkapan terhadap AM dan EN dilakukan oleh sejumlah polisi berpakaian preman di depan masjid Taqorruba pada Sabtu (14/4/2019) sekitar pukul 09.15 WIB.

"Tahu-tahu ada ribut-ribut. Terus yang kedua sekitar jam 11 banyak polisi ada yang bawa senjata dan penutup muka [...] Ada yang bawa rompi tulisannya polisi, ada yang bawa helm khas Densus," kata Faisal saat ditemui di lokasi kejadian.

Setelah menangkap dua orang, polisi datang ke lokasi dengan jumlah yang lebih banyak menggeledah rumah AM kemudian membawa istri dan adik AM namun kemudian dipulangkan sore hari. Sedangkan EN diketahui sebagai warga Dipowinatan, Mergangsan, Kota Yogya.

Menurut ibu AM, Kotiyah (50), polisi juga sempat menggeledah rumahnya membuka lemari dan memeriksa barang-barang yang ada di kamar AM sekitar satu jam.

"Yang dibawa [polisi] dua HP dan buku tabungan," katanya saat ditemui di rumahnya.

Kotiyah mengatakan anaknya bersama dengan menantunya dalam keseharian bersikap biasa sehingga ia kaget saat AM dibawa oleh polisi. Sehari-hari anaknya yang berusia 37 tahun itu bekerja di bengkel dan aktivitasnya sering membersihkan masjid yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari tempat tinggalnya.

"Saya tidak diberitahu apa-apa [oleh polisi saat penangkapan]," kata dia.

Ketua RT 43, Dwi Santoso membenarkan ada salah seorang warganya diamankan polisi. Namun, ia mengaku sedang tidak ada di rumah ketika penangkapan berlangsung.

"Polisi bilang ke saya supaya saya bersedia menjadi saksi. Tapi saya belum diberitahu secara detail tentang penangkapannya," kata dia.

Baca juga artikel terkait KASUS TERORISME atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Maya Saputri