Menuju konten utama

Densus 88 Sebut Khilafatul Muslimin Dekat dengan NII

Densus 88 mengingatkan warga untuk tidak bergabung dengan Khilafatul Muslimin. Jika berani bergabung maka akan berhadapan dengan hukum.

Densus 88 Sebut Khilafatul Muslimin Dekat dengan NII
Tangkapan layar rombongan pengendara sepeda motor membawa atribut khilafah saat melintas di Cawang, Jakarta, Minggu (29/5/2022). ANTARA/Twiter/@miduk17/Yogi Rachman

tirto.id - Densus 88 Antiteror menyebut kelompok Khilafatul Muslimin memiliki kedekatan dengan berbagai aksi teror. Oleh sebab itu, Densus mengimbau masyarakat mewaspadai kelompok tersebut.

"Bagi masyarakat atau siapa pun yang bergabung dalam kelompok itu bahwa kelompok tersebut memiliki sejarah panjang keterkaitan dengan berbagai teror dan radikal," kata Kabag Bantuan Operasi Densus 88, Kombes Pol Aswin Siregar dilansir dari Antara pada Kamis (2/6/2022).

Aksi kelompok Khilafatul Muslimin konvoi sepeda motor di jalanan Ibu Kota viral di media sosial. Mereka membawa atribut khilafah.

Aswin mengungkapkan, pimpinan Khilafatul Muslimin, Abdul Qodir Baraja pernah ditangkap Densus 88. Abdul Qodir juga disebut pernah bergabung dengan kelompok Negara Islam Indonesia (NII).

"Kalau kita lihat dari pendiri kelompok ini atau gerakan ini, dekat sekali dengan kelompok-kelompok radikal, seperti NII," ungkapnya.

Tak hanya itu, Aswin menyebut bahwa beberapa orang dari Khilafatul Muslimin pernah ditangkap Densus karena terlibat terorisme dan radikalisme. Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat mewaspadai kelompok tersebut. Densus juga masih menyelidiki aksi konvoi itu.

"Kami lihat nanti apakah ini akan mengarah ke tindak pidana terorisme atau tidak, nanti berdasarkan bukti-bukti yang akan kami kumpulkan," jelas Aswin.

"Kami betul-betul mengimbau kalau ada orang yang mengajak lagi seperti itu (konvoi) pikirkan masak-masak berkali-kali ya, apabila melakukan dengan bergabung dalam kegiatan itu ya bisa menghadapi konsekuensi hukum," pungkas Aswin.

Baca juga artikel terkait DENSUS 88

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Editor: Fahreza Rizky