Menuju konten utama

Dengan ISC, Pertamina Targetkan Efisiensi USD 651 juta

Pertamina menargetkan efisiensi finansial sebesar USD 651 juta sekitar Rp8,46 triliun per tahun melalui transformasi pengadaan minyak mentah dan produk minyak dengan Integrated Supply Chain.

Dengan ISC, Pertamina Targetkan Efisiensi USD 651 juta
Gedung Pusat Pertamina. TIRTO/Andrey Gromico

tirto.id - Pertamina menargetkan efisiensi finansial sebesar USD 651 juta (sekitar Rp8,46 triliun) per tahun melalui transformasi pengadaan minyak mentah dan produk minyak dengan Integrated Supply Chain (ISC).

"Dari insiatif-insiatif dan juga langkah terobosan yang dilakukan ISC sepanjang tahun ini, Pertamina ke depan berpotensi dapat menciptakan nilai tambah dan efisiensi sebesar 651 juta dolar per tahun," ujar Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa, (5/4/2016).

Menurut Dwi, Transformasi ISC telah melahirkan tiga tahapan penting atau dikenal dengan Fase 1.0 atau fase Quick Win, Fase 2.0 atau fase World Class ISC, dan Fase 3.0 di mana ISC akan menjadi "Talent Engine".

Dari Fase 1.0, ISC telah terbukti memberikan kontribusi nyata bagi kinerja Pertamina secara keseluruhan dengan dihasilkannya efisiensi sebesar 208,1 juta dolar AS sepanjang tahun 2015.

Untuk Fase 2.0, terdapat enam inisiatif yang dikembangkan, yaitu pengadaan minyak mentah berdasarkan nilai keekonomian yang dilihat dari hasil produksi, penambahan daftar minyak mentah yang bernilai ekonomis tinggi yang dapat diolah di Kilang Pertamina, dan kebijakan pengadaan minyak mentah secara berjangka (6 bulan) dengan melakukan pra seleksi untuk minyak mentah yang bernilai ekonomis tinggi.

Inisiatif lainnya adalah negosiasi peningkatan volume minyak mentah domestik yang disuplai kepada Pertamina oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), optimasi pengolahan minyak untuk mendapatkan margin terbaik, serta penyederhanaan syarat & ketentuan (GT&C) dalam pengadaan minyak mentah di RU VI Balongan sesuai dengan standar internasional.

Selain itu, ISC juga akan melakukan sejumlah langkah terobosan yang akan dilakukan sepanjang 2016. Langkah-langkah terobosan tersebut, meliputi pembelian hydrocarbon, baik minyak mentah, kondensate dan LPG yang bersumber dari Iran, Crude Processing Deal untuk minyak Basrah Light Crude.

"Langkah lanjutan reformasi proses pengadaan minyak mentah & produk di Pertamina, maksimalisasi pembelian minyak mentah domestik untuk Kilang Pertamina, dan BTP Implementasi HPS keekonomian dalam pengadaan minyak mentah," tambah Dwi.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan pencapaian Pertamina melalui ISC cukup baik dan perlu diapresiasi semua pihak.

"Hal yang perlu diperhatikan tentu mempertahankan capaian kinerja yang sudah baik dan menghilangkan beberapa hal yang kurang efisien," kata dia. (ANT)

Baca juga artikel terkait DWI SOETJIPTO atau tulisan lainnya

Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara