Menuju konten utama

Demo Hari Buruh di Pertigaan UIN Yogyakarta Berujung Ricuh

Peringatan Hari Buruh 2018 di Yogyakarta berlangsung ricuh. Peserta aksi bentrok dengan warga, preman, dan polisi.

Demo Hari Buruh di Pertigaan UIN Yogyakarta Berujung Ricuh
Ilustrasi. Petugas menembakkan gas air mata kepada pengunjuk rasa. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

tirto.id - Peringatan Hari Buruh atau May Day 2018 di pertigaan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Selasa (1/5/2018) sore berbuntut ricuh.

Aksi yang dilakukan oleh aliansi mahasiswa yang tergabung dalam GERAM (Gerakan 1 Mei) ini berbuntut pada pembakaran pos polisi di tempat tersebut.

"Pembakaran pos polisi sengaja dilakukan oleh beberapa massa aksi karena pos polisi sebagai simbol negara. Dan negara hari ini tidak berpihak pada rakyat," ujar salah satu peserta aksi Arfian, kepada Tirto.

Aliansi mahasiswa ini menuntut kepada pemerintah untuk menurunkan harga BBM, memperbaiki upah pekerja, mencabut Perpres 20/2018 tentang Tenaga Kerja Asing, menolak pembangunan Bandara Kulon Progo, menolak Sultan Ground dan Pakualaman Ground dan mencabut nota kesepahaman perbantuan TNI ke Polri.

Menurut Arfian, demo berlangsung ricuh saat sejumlah "warga dan preman" melempari peserta aksi yang terdiri dari 200an orang dengan batu.

"Kami bentrok dengan warga, preman, polisi berbaju preman. Polisi tak melerai," terang Arfian.

Arfian menambahkan, setelah insiden tersebut, mahasiswa yang ikut berdemonstrasi ditangkap polisi. "Yang ketangkap dibawa ke Polda," jelas Arfian.

Hingga berita ini diunggah, Polda DIY belum memberikan konfirmasi. "Saya sedang breefing dengan pak Kapolda," terang Humas Polda DIY, AKBP Yulianto.

Baca juga artikel terkait HARI BURUH atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH