Menuju konten utama

Demi Target 20 Juta Wisatawan, Kemenpar Genjot Penerbangan Murah

Arief Yahya mengatakan kunjungan wisata sebanyak 20 persen hanya dapat dicapai dengan pertumbuhan moda transportasi yang dapat menunjang kecepatan pertumbuhan itu.

Demi Target 20 Juta Wisatawan, Kemenpar Genjot Penerbangan Murah
Pemandangan obyek wisata pantai Exotic di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Sabtu (2/3/2019). ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/pras.

tirto.id - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memperkirakan untuk mencapai target 20 juta wisatawan di tahun 2019, setidaknya memerlukan pertumbuhan kunjungan wisata sebanyak 20 persen.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan hal itu hanya dapat dicapai dengan pertumbuhan moda transportasi yang dapat menunjang kecepatan pertumbuhan itu.

Dalam hal ini, Arief merujuk pada jenis layanan penerbangan berbiaya murah (LCC). Menurutnya LCC mampu tumbuh sebanyak 20 persen per tahun sehingga lebih baik dibanding layanan full service yang hanya mampu tumbuh lima persen per tahun.

"Kalau mau tumbuh 20 persen kita harus menggunakan LCC. Mau tumbuh 20 persen tapi masa menggunakan kendaraan yang salah. Kendaraan yang tumbuhnya lambat yaitu full service," ucap Arief dalam acara penandatanganan MOU antara Kementerian Pariwisata dengan tiket.com di Menara BCA pada Senin (4/3/2019).

"Pertumbuhan full service itu kurang dari lima persen. LCC itu lebih dari 20 persen," tambah Arief.

Arief mengatakan saat ini pemerintah tengah berupaya menarik kehadiran LCC di Indonesia.

Namun hal itu kerap menemui hambatan lantaran Indonesia tak banyak memiliki fasilitas penunjang untuk maskapai LCC.

Ia pun mencontohkan adanya perbedaan terminal untuk LCC (LCT) dengan yang konvensional.

Arief menuturkan di LCT, layanan yang disediakan tergolong lebih murah baik bagi maskapai maupun penumpang.

Melihat negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, Arief mengeluhkan keadaan Indonesia yang belum memiliki LCT.

Ia mengkhawatirkan bila tanpa LCT, maka akan sulit untuk menuai manfaat dari pesatnya pertumbuhan maskapai LCC.

"Apa yang terjadi di Indo. Indo tidak memiliki satu pun LCT. Nanti mau mendarat di mana itu para LCC," ucap Arief.

Karena itu Arief mengatakan saat ini Indonesia tengah berupaya mengembangkan LCT. Langkah itu kata Arief pun telah mendapat restu dari presiden.

Realisasinya, Arief memberitahukan bahwa LCT kini dapat ditemui seperti di terminal 2F Bandara Soekarno Hatta. Nantinya, ia berharap Indonesia lebih banyak memiliki LCT untuk menunjang target 20 juta wisatawan Indonesia.

"Kalau turisme Indonesia ingin tumbuh lebih dari 20 persen kita harus punya lebih banyak LCC. Agar lebih banyak LCC ya kita perlu LCT," ucap Arief.

Baca juga artikel terkait PARIWISATA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Nur Hidayah Perwitasari