Menuju konten utama
Pentingnya Kedaulatan Energi

Demi Pertalite Tak Naik, Erick Sebut Pemerintah Keluar Dana Rp200 T

Erick singgung soal kedaulatan energi. Pemerintah juga membantu rakyat hampir Rp200 triliun agar harga BBM pertalite tidak naik.

Demi Pertalite Tak Naik, Erick Sebut Pemerintah Keluar Dana Rp200 T
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan paparan pada rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/6/2022). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/tom.

tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan pentingnya kedaulatan energi untuk memastikan pasokan di dalam negeri aman. Untuk mencapai tujuan tersebut, kata Erick, transformasi harus dilakukan. Misalnya, pemerintah saat ini terus membangun sumber daya alam dengan menciptakan ekosistem baterai listrik, pembangunan smelter, dan gasifikasi batu bara. Erick menilai upaya tersebut akan mengikis ketergantungan Indonesia terhadap impor energi.

“Kita terus mendorong penggunaan kompor listrik, gasifikasi batu bara menjadi gas DME agar jangan impor LPG terus. Pemerintah juga membantu rakyat hampir Rp200 triliun lebih, makanya kemarin harga BBM pertalite tidak naik, tapi tentu tidak dengan pertamax untuk yang mampu. Itu pun di lapangan masih banyak mobil yang mestinya tidak boleh dengan pertalite masih mengisi,” kata Erick dalam keterangan tertulis, Jumat (10/6/2022).

Tak hanya di sektor energi, Erick menjelaskan, transformasi juga harus dilakukan di beberapa sektor. Di antaranya BUMN tengah membangun Bali International Hospital yang akan menyediakan pelayanan kesehatan yang inklusif dan berkualitas dunia. Selama ini, kata Erick, dua juta masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri dengan potensi Rp97 triliun devisa yang hilang.

“Jutaan masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri sampai kapan, makanya kita dorong pengembangan rumah sakit internasional di Bali," kata dia.

Selain rumah sakit, Erick mengatakan BUMN juga bakal memproduksi massal vaksin Covid-19. Saat ini pengembangan vaksin BUMN sudah memasuki uji klinis fase tiga dan ditargetkan dapat memproduksi 100 juta hingga 200 juta dosis vaksin setiap tahun.

Erick berharap vaksin BUMN akan mendapat Emergency Use Authorization (EUA) pada akhir Juli mendatang.

Erick juga mendorong BUMN membangun kedaulatan teknologi dan digitalisasi untuk memaksimalkan potensi ekkonomi digital yang mencapai Rp4.500 triliun pada 2030.

“Dalam era disrupsi, kita harus memiliki growth mindset, tidak boleh fixed mindset. Growth mindset buat anak muda Indonesia sangat penting. Hal ini memungkinkan diri untuk mengambil langkah berani agar dapat terus melaju. Jangan rentan untuk dikritik dan menghindar dari tantangan karena setiap masalah harus dihadapi," jelas dia.

Erick telah menyiapkan sejumlah strategi, baik dari sisi infrastuktur dengan refocusing bisnis Telkom dan Telkomsel, dukungan pendanaan dan investasi bagi perusahaan rintisan atau startup, dan mendorong Indico sebagai agregator digital dan market access kreator lokal seperti Platform Edu-tech, Health-Tech, Game Publisher, Music. Erick menyebut Indonesia memerlukan 17 juta tenaga kerja yang melek digital di masa yang akan datang.

“Jangan sampai Indonesia hanya menjadi tempat bagi negara lain menumbuhkan ekonominya tanpa mengembangkan apa pun di Indonesia. Kita harus memastikan pertumbuhan terjadi, baru kita bantu perekonomian dunia, jangan di balik dunia tumbuh, tapi Indonesia enggak," kata dia.

Baca juga artikel terkait PERTALITE atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz