Menuju konten utama
Airlangga Hartarto:

Deklarasi Capres Terlalu Dini akan Jadi Krikil di Kabinet Jokowi

Airlangga sebut bergandengan tangan dalam kabinet jadi tindakan lebih bijak dibanding harus menjadi oposisi baru yang berbahaya.

Deklarasi Capres Terlalu Dini akan Jadi Krikil di Kabinet Jokowi
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada acara silaturahmi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Plataran Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.

tirto.id - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menyampaikan alasan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum menentukan nama bakal capres. Menurutnya deklarasi capres bukan tindakan yang efektif dan berpotensi menimbulkan gesekan dalam kabinet.

Pernyataan tersebut sebagai bentuk sindiran kepada partai yang telah deklarasi capres seperti Partai Gerindra yang mengusung Prabowo Subianto dan Partai Nasdem yang resmi mengumumkan Anies Baswedan.

“Perkara waktu KIB menghormati Bapak Presiden. Tadi juga disampaikan kalau ada akan ada kerikil di sepatu kalau terlalu banyak capres yang di-announce (diumumkan) sebelum waktunya," kata Airlangga dalam pidato Konsolidasi KIB di Jiexpo Kemayoran pada Kamis (20/10/2022).

Airlangga menilai saat ini negara sedang mengalami krisis dan tantangan terutama di bidang ekonomi. Baginya, bergandengan tangan dalam kabinet menjadi tindakan lebih bijak dibanding harus menjadi oposisi baru yang berbahaya.

“Ini adalah waktunya untuk saling bergandengan tangan. Bukan waktunya tadi seperti disampaikan oleh Ketua Umum PAN sebelumnya untuk menyampaikan hal yang tidak produktif sebelum waktunya," jelasnya.

Golkar juga menyindir sejumlah koalisi partai lain yang dianggap dikuasai oleh satu dominasi partai. Menurutnya KIB memiliki sikap kolektif kolegial tidak dikuasai oleh satu orang atau satu partai.

"Kita lihat semua PAN, PPP, dan Golkar adalah politisi yang matang. Politisi yang sudah mempunyai kolektif memori dari pembangunan Indonesia dari berbagai kepemimpinan. Kebijakan yang kita bentuk adalah sifatnya kolektif dan kolegial. Tidak ada satu bos di antara yang lain," jelasnya.

Hingga saat ini KIB yang beranggotakan Golkar, PPP dan PAN belum menentukan nama capres. Ketiga ketua umum saling menjagokan satu sama lain. Namun hingga saat ini nama yang paling menguat di internal KIB adalah Ganjar Pranowo.

Hal itu muncul dari banyaknya deklarasi dari sejumlah pengurus PPP dan PAN di daerah. Hanya Golkar yang masih bertahan dengan Airlangga untuk menjadi bakal capres.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz