Menuju konten utama

Defisit Transaksi Berjalan Kuartal IV 2018 Bengkak Jadi 3,57% PDB

Defisit Transaksi Berjalan pada kuartal IV 2018 tercatat sebesar 9,1 miliar dolar AS atau 3,57 persen dari PDB. Defisit itu membengkak jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. 

Defisit Transaksi Berjalan Kuartal IV 2018 Bengkak Jadi 3,57% PDB
(Ilustrasi) Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (12/11/2018). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso.

tirto.id - Defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) Indonesia pada kuartal IV tahun 2018 tercatat membengkak menjadi 3,57 persen dari produk domestik bruto (PDB). Angka itu naik dari defisit pada triwulan III 2018, yakni 8,6 miliar miliar dolar AS atau 3,28 persen dari PDB.

"Defisit transaksi berjalan sebesar 9,1 miliar dolar AS atau 3,57 persen dari PDB. Lebih tinggi dibandingkan defisit kuartal sebelumnya," kata Direktur Eksekutif Statistik Bank Indonesia (BI) Yati Kurniati dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (8/2/2019).

Menurut Yati, peningkatan defisit transaksi berjalan tersebut dipicu oleh permintaan domestik yang kuat di tengah kondisi global kurang kondusif.

Yati juga menyampaikan bahwa pelebaran CAD dipengaruhi oleh penurunan kinerja perdagangan nonmigas akibat masih tingginya impor. Kuatnya permintaan domestik ini tidak diimbangi dengan kemampuan ekspor sehingga perdagangan Indonesia mencatatkan defisit.

Meski demikian, kata Yati, defisit transaksi berjalan pada kuartal IV 2018 masih dapat tertahan oleh kinerja neraca jasa, neraca perdagangan primer serta neraca pendapatan sekunder yang tumbuh positif.

Yati menambahkan perbaikan neraca pendapatan primer ditopang pembayaran bunga surat utang pemerintah yang lebih rendah, dan kenaikan surplus jasa perjalanan, seperti untuk Asian Para Games 2018 dan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank di Bali.

Sementara untuk defisit transaksi berjalan pada sepanjang tahun 2018 masih terjaga pada angka di bawah 3 persen dari PDB.

"Nilainya 31,1 miliar dolar AS, atau 2,98 persen dari PDB," kata Yati.

Sementara itu, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal IV tahun 2018 surplus 5,4 miliar dolar AS. Surplus tersebut ditopang oleh peningkatan signifikan pada transaksi modal.

"Triwulan IV dapat saya sampaikan ini mencatat surplus. Jadi Alhamdulillah ketahanan eksternal Indonesia tetap terjaga. Bulan sebelumnya padahal defisit," ungkap Yati.

Berdasarkan data NPI kuartal IV yang dirilis BI, surplus transaksi modal dan finansial sepanjang tahun 2018 mencapai 25,2 miliar dolar AS. Surplus transaksi modal dan finansial mencapai 15,7 miliar dolar AS pada kuartal IV 2018. Angka itu naik signifikan dibandingkan surplus pada triwulan sebelumnya: 3,9 miliar dolar AS.

Baca juga artikel terkait DEFISIT TRANSAKSI BERJALAN atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom