Menuju konten utama

DBD di Sikka NTT Capai 335 Kasus, Tiga Pasien Meninggal

Dinkes Sikka menyatakan tiga pasien DBD yang meninggal dunia karena terlambat dibawa ke rumah sakit atau puskesmas.

DBD di Sikka NTT Capai 335 Kasus, Tiga Pasien Meninggal
Seorang anak yang terserang demam berdarah dengue (DBD) sedang dirawat di bangsal anak RSUD Tc Hillers di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT,Sabtu (14/3/2020). ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/foc.

tirto.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mencatat selama periode Januari hingga awal Oktober 2022, kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya mencapai 335 pasien.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus mencatat kasus tertinggi terjadi pada Januari 2022, yakni mencapai 122 kasus DBD.

Jumlah kasus menurun pada Februari menjadi 69 kasus, Maret sebanyak 41 kasus, April 30 kasus, Mei 22 kasus, Juni 10 kasus, Juli 10 kasus, Agustus dan September masing-masing 22 kasus. Sementara pada Oktober (1-17 Oktober 2022) terdapat tujuh kasus DBD yang terjadi di Sikka.

Herlemus menjelaskan kasus DBD pada Januari 2022 cukup tinggi lantaran musim hujan dan banyak genangan air di mana-mana. Hal itu menyebabkan penyebaran DBD cukup signifikan.

Lebih lanjut, Herlemus mengatakan terdapat tiga kasus pasien DBD yang meninggal dunia karena terlambat dibawa ke rumah sakit atau puskesmas.

"Ketika sudah parah baru dibawa ke RS atau Puskesmas, pasti sudah terlambat," ujarnya.

Herlemus berpesan kepada orang tua agar segera membawa anaknya yang sakit bergejala DBD ke rumah sakit atau puskesmas untuk pencegahan awal. Dengan begitu, korban DBD bisa tertangani dengan baik dan selamat.

Baca juga artikel terkait DBD DI NTT

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan