Menuju konten utama

Dayak Katingan Akan Gelar Pernikahan Gaib Pangkalima Burung

Masyarakat Dayak Katingan akan menggelar pernikahan antara tokoh Dayak kasat mata, Pangkalima Burung dengan titisan Nyi Roro Kidul bernama Sri Baruno Jagat Parameswari. Hal ini dinilai lumrah oleh masyarakat setempat.

Dayak Katingan Akan Gelar Pernikahan Gaib Pangkalima Burung
Ilustrasi. Sejumlah peserta mengikuti pawai Pekan Budaya Dayak Nasional II di Yogyakarta, Jumat (25/11). Pawai budaya yang diikuti oleh sejumlah perwakilan suku Dayak tersebut merupakan salah satu rangkain kegiatan Pekan Budaya Dayak Nasional yang berlangsung hingga 27 November 2016. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko.

tirto.id - Masyarakat Dayak di Katingan, Kalimantan Tengah akan menggelar pernikahan gaib antara tokoh kasat mata Pangkalima Burung dengan keturunan Nyi Roro Kidul, Sri Baruno Jagat Parameswari pada 28 Februari mendatang.

Kabar yang ramai dibicarakan di media sosial ini, telah dikonfirmasi oleh Kepala Polres Katingan, AKBP Tato Suyono. Ia membenarkan rencana pernikahan ritual adat itu.

"Kebenaran rencana pernikahan ritual yang dilaksanakan 28 Februari 2017 itu setelah dilakukan pengecekan kepada Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah Isae Judae selaku pelaksana," kata Tato, Rabu (22/2/2017).

Sekretaris Jendral Dewan Adat Dayak Kalimantan Tengah, Yansen Binti, juga membenarkan kabar itu. Menurutnya pernikahan semacam itu lumrah dilakukan dan biasanya tidak terpublikasi.

"Ada teman yang lebih tua dari saya, pernah juga menikah dengan mahkluk gaib. Tapi prosesinya tidak dipublikasikan. Jadi, pernikahan Pangkalima Burung dengan Sri Baruno Jagat Parameswari biasa saja," bebernya.

Ia malah menyarankan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah untuk menjadikan pernikahan itu sebagai pagelaran wisata. Ia berpikir pernikahan unik itu akan menarik bagi wisatawan domestik atau mancanegara.

Namun ia mewanti-wanti apabila pernikahan gaib itu dilakukan maka ritual adatnya harus lengkap.

"Kalau kita dari DAD Kalimantan Tengah akan mengawal prosesi pernikahannya itu. Jika memang ritual adat, maka harus sesuai tahapan dari A sampai Z. Jangan sampai ada tertinggal. Itu sangat penting karena ritual adat, tidak bisa main-main," pesan Binti.

Seperti dikabarkan Antara, rencana pernikahan gaib ini bermula ketika seorang bernama Retno bertandang ke kediaman Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah, Isae Judae pada 12 Februari kemarin.

Kepada Judae, Retno mengaku sebagai utusan Sri Baruno Jagat Parameswari dan mendapat bisikan dari roh halus. Dalam bisikan itu hanya Djudae yang bisa melaksanakan ritual pernikahan adat antara Pangkalima Burung dengan Sri Baruno. Untuk biaya pernikahan itu Retno meninggalkan uang Rp16 juta. Ia juga mengaku akan kembali lagi dalam beberapa hari untuk menyerahkan uang untuk Keperluan Pernikahan Ritual Adat tersebut.

Retno memenuhi janjinya. Pada 21 Februari 2017 sekitar pukul 11 waktu setempat ia datang menyerahkan sejumlah uang kepada Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah. Oleh Damang uang tersebut dipergunakan untuk mempersiapkan acara serta keperluan mencetak undangan, membeli sapi,babi, ayam dan lainnya.

Sang calon pengantin perempuan Sri Baruno Jagat Prameswari—yang disebut berasal dari Bali—itu kini masih berada di Jakarta. Ia akan datang pada 27 Februari 2017 ke Desa Telok Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan, sehari sebelum pernikahan dengan Pangkalima Burung digelar.

Sampai saat ini undangan pernikahan mereka telah menyebar beredar di sejumlah pihak, termasuk media sosial.

Baca juga artikel terkait DAYAK atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH