Menuju konten utama

Dasco Membisiki Prabowo Tak Jawab soal Perjanjian dengan Anies

Prabowo Subianto mendadak bungkam soal isi perjanjiannya dengan Anies Baswedan yang diteken jelang Pilkada DKI 2017 lalu.

Dasco Membisiki Prabowo Tak Jawab soal Perjanjian dengan Anies
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto (kanan) dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno (kiri) saat menuju aula lokasi peringatan HUT ke-15 Partai Gerindra di Kantor DPP Gerindra, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2023). (ANTARA/Melalusa Susthira K.)

tirto.id - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendadak bungkam soal isi perjanjiannya dengan Anies Baswedan yang diteken jelang Pilkada DKI 2017 lalu.

Saat dikonfirmasi mengenai perjanjian yang diduga membahas soal prosesi capres dari kedua belah pihak, Prabowo diam. Apalagi setelah mendapat bisikan dari Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

"Jangan dijawab pak, jangan dijawab pak," kata Dasco seraya membisiki Prabowo saat wawancara bersama awak media seusai acara peringatan HUT ke-15 Gerindra di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta pada Senin (6/2/2023).

Sebelumnya, Dasco membenarkan bahwa dokumen tersebut ada. Ia menjawab soal kabar sejumlah pihak yang menyangkal adanya dokumen tersebut.

"Kalau ada yang bilang bahwa perjanjian itu tidak ada, maka dia tidak tahu bahwa perjanjiannya dibuat," ungkap Dasco di Gedung DPR RI pada Selasa (31/1/2023).

Dasco mengungkapkan bahwa dokumen perjanjian Prabowo dan Anies kini berada di tangannya. Ia pun membenarkan penulis perjanjian adalah Fadli Zon. "Sekarang dokumennya ada sama saya," jelas Dasco.

Akan tetapi, Dasco enggan menyampaikan isi surat. Ia beralasan isi surat tersebut rahasia. "Kalau saya jawab nanti menjadi konsumsi publik. Padahal ini rahasia," kata Dasco.

Di sisi lain, Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra Habiburrokhman tidak ingin ambil pusing soal perjanjian Anies dan Prabowo tersebut. Ia menilai, Gerindra fokus untuk membuat Prabowo menang di Pilpres 2024.

"Yang terpenting Pak Prabowo menang," ungkapnya.

Prabowo Subianto dan Anies Baswedan sama-sama akan bertarung dalam Pemilu 2024. Nama keduanya masuk dalam tiga besar bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Dalam pemilu mendatang, Anies akan diusung Partai Nasdem dan Prabowo lewat Gerindra.

Munculnya nama Anies dan Prabowo menjadi sorotan karena kedua figur ini pernah membuat perjanjian saat Partai Gerindra akan mengusung Anies sebagai calon gubernur DKI pada Pilkada Jakarta 2017. Surat perjanjian ini muncul kembali saat keduanya akan maju sebagai bakal capres pada Pemilu 2024.

Hal tersebut tidak lepas dari pernyataan Wakil Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno dalam acara Akbar Faisal Uncensored yang menyinggung bahwa ada perjanjian antara Prabowo dan Anies untuk maju sebagai capres.

Saat ditanya wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Kamis (2/2/2023), Sandiaga menjelaskan soal isi perjanjian tersebut. Ia mengaku perjanjian itu dibuat berkaitan pemilihan DKI Jakarta 2017.

“Itu terkait pemilihan gubernur 2017. Malam itu kita tanda tangan sebelum kita mendaftar ke KPUD. 2016 bulan September, tapi isi-isinya secara lebih etis disampaikan yang punya copy-nya. Saya sendiri gak megang,” kata Sandiaga kala itu.

Sandiaga mengaku setidaknya ada 3 orang yang menandatangani perjanjian tersebut, yakni dirinya, Prabowo, dan Anies. Ia pun mengatakan perjanjian tersebut bermaterai dan ditulis tangan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon.

“Saat itu yang nge-draf dan ditulis tangan sendiri oleh Pak Fadli Zon dan setau saya sekarang juga dipegang oleh Pak Dasco. Jadi nanti mungkin Pak Dasco atau Pak Fadli yang mungkin bisa memberikan keterangan karena itu juga menyangkut ada sisi Pak Prabowo dan Pak Anies,” kata Sandiaga.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto