Menuju konten utama

Dari Rugi Rp767 Miliar, Bukalapak jadi Untung Rp8,59 Triliun

Bukalapak mencatatkan laba bersih sebesar Rp 8,59 triliun pada semester I-2022 usai merugi.

Dari Rugi Rp767 Miliar, Bukalapak jadi Untung Rp8,59 Triliun
Mitra Bukalapak. foto/rilis bukalapak

tirto.id - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 8,59 triliun pada semester I-2022 usai merugi. Keuntungan pada periode ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 1.220 persen dari rugi bersih sebesar Rp767 miliar.

Total Processing Value (TPV) selama kuartal kedua tahun 2022 (2Q22) tumbuh sebesar 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp 36,5 triliun pada kuartal II 2022. Perolehan itu dapat tercapai terutama disebabkan oleh laba nilai investasi marked-to-market dari PT Allo Bank Tbk.

"Bukalapak berhasil membukukan laba operasional sebesar Rp 8.606 miliar pada 1H22, atau mengalami peningkatan sebesar 1.209% dari rugi operasional sebesar Rp 776 miliar pada 1H21, terutama disebabkan oleh laba nilai investasi marked-to-market dari PT Allo Bank Tbk," kata pihak manajemen Bukalapak dalam keterangan resmi, Selasa (2/8/2022).

"Oleh karena itu, Perseroan juga mencatat laba bersih sebesar Rp 8.590 miliar pada 1H22, atau meningkat sebesar 1.220% dari rugi bersih sebesar Rp 767 miliar pada 1H21,” tambahnya.

Meskipun Perseroan telah mencatat laba bersih pada 1H22, Perseroan tetap memiliki fokus pada kinerja operasional Perseroan. Oleh karena itu, manajemen Perseroan tetap menggunakan adjusted EBITDA sebagai indikator kinerja Perseroan. Dengan peningkatan efisiensi yang diiringi oleh pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas Perseroan sebesar Rp 20,0 triliun pada akhir bulan Juni 2022.

Adapun laba yang diperoleh pada periode ini didukung oleh peningkatan jumlah transaksi sebesar 24 persen sepanjang 3 bulan kedua di tahun 2022 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu kuartal II 2021. Sebanyak 75 persen TPV Perseroan berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.

Lebih lanjut, salah satu alasan dari perkembangan yang signifikan yaitu mitra Bukalapak sebagai penggerak utama pertumbuhan. Kemudian TPV Mitra pada kuartal II 2022 bertambah sebesar 25 persen menjadi Rp 17,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan pada 1H22 tumbuh sebesar 46 persen menjadi Rp35,0 triliun dari periode yang sama pada tahun lalu.

Selanjutnya, pertumbuhan mitra ini didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada mereka. Terlihat pada akhir bulan Juni 2022, jumlah mitra yang telah terdaftar mencapai 14,2 juta, meningkat dari 11,8 juta pada akhir Desember 2021.

Pendapatan Bukalapak pada kuartal II 2022 tumbuh sebesar 105 persenmenjadi Rp903 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, pendapatan Bukalapak pada 1H22 meningkat sebesar 96% dari 1H21 menjadi Rp 1.691 miliar.

Pendapatan Mitra pada 2Q22 meningkat sebesar 242% menjadi Rp 498 miliar, sedangkan pendapatan Mitra pada 1H22 tumbuh sebesar 235% dari 1H21 menjadi Rp 970 miliar. Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan Perseroan menunjukkan peningkatan dari 33% pada 2Q21 menjadi 55% pada 2Q22.

Perseroan memiliki komitmen untuk fokus pada strategi agar dapat mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan beban yang baik. Pada periode 1H22, rasio beban umum dan administrasi (tidak termasuk kompensasi berbasis saham) terhadap TPV membaik menjadi 1,0% dibandingkan dengan 1,2% pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Margin kontribusi Bukalapak, yang dihitung sebagai laba kotor dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV, menunjukkan peningkatan dari -0,2% pada 1H21 menjadi -0,1% terhadap TPV di 1H22. Margin kontribusi marketplace Bukalapak terhadap TPV marketplace meningkat dari -0,1% di 1H21 menjadi 0,3% di 1H22, sementara margin kontribusi Mitra terhadap TPV Mitra membaik dari -0,5% di 1H21 menjadi -0,4% di 1H22.

Bukalapak membukukan adjusted Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (adjusted EBITDA) sebesar -Rp 732 miliar pada 1H22, dimana rasio adjusted EBITDA terhadap TPV menunjukkan peningkatan dari -1,2% di 1H21 menjadi -1,0% di 1H22.

Baca juga artikel terkait BUKALAPAK atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin