Menuju konten utama

Dari Mana Asal Usul Dana Kampanye TKN Jokowi-Ma'ruf?

"Dari teman-teman TKN, kemudian sumbangan dari semua partai, sementara ini belum ada yang dari luar. Ada [tapi] beberapa," kata Wahyu.

Dari Mana Asal Usul Dana Kampanye TKN Jokowi-Ma'ruf?
Pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin (kanan). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/kye/18

tirto.id - Bendahara TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Wahyu Sakti Trenggono menyatakan, asal usul dana yang mereka pakai untuk berkampanye berasal dari partai pengusung. Kendati demikian, Wahyu enggan membeberkan jumlah dana tersebut.

"Dari teman-teman TKN, kemudian sumbangan dari semua partai, sementara ini belum ada yang dari luar. Ada [tapi] beberapa," kata Wahyu di kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat (7/12/2018).

Wahyu menegaskan prinsip pengumpulan dana adalah gotong-royong. Menurut dia, hal itu yang membuat mereka sulit menghitung jumlahnya karena angkanya terus diperbaharui.

"Nanti tanggal 2 (Januari). Pengumpulannya tanggal 2. Kalau sekarang kan terus bergerak," kata Wahyu. "Tapi enggak sampai triliun-triliun."

Sampai sejauh ini, kata Wahyu, dana tersebut mereka pakai untuk akomodasi, sewa tempat, konsumsi, dan transportasi.

Untuk di Surabaya saja, Wahyu mengatakan biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 9,7 miliar. Namun, kegiatan Tim Kampanye Daerah hanya mendapat pembiayaan jika ada acara bersama TKN. Sedangkan relawan tidak mendapat pembiayaan apa-apa.

"Ada diberikan di rumah aspirasi. Nanti rumah aspirasi yang mengembangkan," jelasnya. "Kita tetap gotong royong. Enggak ada kendala. Artinya dulu jumlah sedikit yang dukung sekarang banyak. Banyak itu pasti masing-masing bekerja."

Sementara itu, Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding menyatakan ada dua mekanisme soal pendanaan. Yang pertama adalah partisipasi publik dan yang kedua adalah dari TKD.

"Karena memang Pak Jokowi itu dari rakyat dan dukungan dari rakyat adalah kegotongroyongan partisipasi publik itu yang menjadi fokus kita. Tetapi bahwa nanti kalau TKD punya cukup anggaran akan kita bantu operasional," kata Karding di lokasi yang sama.

Sebelumnya, Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi telah merilis hasil dana kampanye mereka. Dengan rincian, dari Sandiaga sebesar Rp28,5 miliar, sedangkan Prabowo Rp7 miliar.

Pemasukan dana kampanye lainnya berasal dari sumbangan kelompok senilai Rp27,5 juta dan perorangan sebesar Rp10 juta. Selain itu, ada pula sumbangan logistik dari Partai Gerindra senilai Rp1,4 miliar dan pendapatan bunga bank sebesar Rp27.345.024.

Namun, belum ada sumbangan sama sekali dari partai pengusung Prabowo-Sandi lainnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto