Menuju konten utama

Dana Rehabilitasi Pascagempa Aceh Hampir Rp1 Triliun

Menteri Sri Mulyani menyatakan pemerintah memperkirakan dana rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa Aceh mendekati Rp1 triliun.

Dana Rehabilitasi Pascagempa Aceh Hampir Rp1 Triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberi Kuliah Umum di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh, Kamis (5/1). Kunjungan Menteri Keuangan Srimulyani ke Aceh, selain memberikan kuliah umum bertema Peran Fiskal Dalam Membangun Perekonomian Inklusif di Unsyiah juga berkunjung ke Kabupaten Pidie Jaya untuk memberikan bantuan kepada korban gempa. ANTARA FOTO/Ampelsa.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah berencana segera mengucurkan dana untuk mempercepat rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah terdampak bencana gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh pada (7/12/2016) lalu. Nilainya diperkirakan mendekati Rp1 Triliun.

"Saat ini proses inventarisasi dan saya sudah cek tadi angkanya mendekati Rp1 triliun. Itu untuk membangun sarana dan prasarana yang rusak akibat gempa Pidie Jaya," kata Sri di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, pada Kamis (5/1/2017), seperti dikutip Antara.

Sri menjelaskan dana itu merupakan bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. Pengelolaannya dikoordinasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dengan memasukkan seluruh proposal dari pemerintah daerah, Kementerian Pendidikan, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta lembaga lainnya.

Dia berjanji pencairan dana tersebut akan segera diproses sehingga bisa mempercepat proses pembangunan sarana ibadah, sekolah, jalan dan rumah-rumah penduduk yang rusak akibat gempa berkekuatan 6,4 skala richter tersebut.

"Insya Allah pembangunan kembali sarana dan prasarana yang rusak akibat gempa bisa dilaksanakan pada 2017 itu," ujar Sri.

Sebelumnya, pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh, Soedarmo telah menyatakan pembangunan sekolah-sekolah yang rusak parah serta ringan menjadi prioritas utama pemerintah pascagempa di Pidie Jaya, Aceh. "Pembangunan rumah sekolah yang rusak parah dan ringan menjadi prioritas utama," kata dia pada Kamis (29/12/2016) lalu.

Sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data dampak dari guncangan gempa itu ialah sebanyak 271 bangunan sekolah rusak dan 86 diantaranya rusak berat.

Gempa tektonik yang berpusat di 18 kilometer timur laut Kabupaten Pidie Jaya dan berada di kedalaman 10 kilometer itu menelan korban jiwa sebanyak 102 orang. Sekitar 96 diantaranya ialah warga Pidie Jaya, 4 warga Pidie dan 2 warga Bireuen. BNPB juga mencatat sebanyak 857 orang mengalami luka berat hingga ringan dan 83.838 korban lainnya menempati posko pengungsian yang tersebar di 124 titik setelah bencana itu terjadi sebulan lalu.

Baca juga artikel terkait GEMPA BUMI ACEH atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Hard news
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom