Menuju konten utama

Dana Pemulihan Bencana Palu dan Donggala Capai Rp22 Triliun

Dana pemulihan bencana Palu dan Donggala lebih besar dibandingkan dana untuk pemulihan Lombok.

Dana Pemulihan Bencana Palu dan Donggala Capai Rp22 Triliun
Ilustrasi Pekerja membuat adonan semen pada pembuatan Hunian Sementara (Huntara) bagi korban gempa bumi dan likuifaksi di Desa Loru, Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (20/10/2018). ANTARA FOTO/Basri Marzuki.

tirto.id - Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan bahwa dana pemulihan kawasan yang terdampak gempan dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) mencapai Rp22 triliun.

Perencana Madya Kedeputian Pengembangan Regional Bappenas, Hadi Suprayoga, menyebut angka ini lebih besar dibandingkan dana untuk pemulihan kawasan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mencapai Rp12,2 triliun.

"NTB itu Rp12,2 triliun yang sudah fixed terutama untuk rumah itu hampir Rp8 triliun. Untuk yang diperkirakan itung-itungan kasar Rp22 triliun itu sudah termasuk untuk pemukiman kembali dan relokasi," ujarnya saat dihubungi Tirto Sabtu (20/10/2018).

Hitung-hitungan tersebut, jelas Yoga, merupakan taksiran kasar yang dihitung berdasarkan penilaian kerusakan dan kerugian.

Dengan demikian jumlahnya masih dapat meningkat lantaran penghitungan kerusakan dan kerugian belum selesai dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Biasnya kerusakan kerugian itu baru bisa selesai setelah tanggap bencana selesai," terangnya.

Saat ini, Bappenas tengah mengkoordinasi penyusunan masterplan untuk pembangunan kembali Palu dan Donggala yang bakal dilakukan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Masterplan itu akan juga dibarengi dengan penyusunan rencana aksi yang akan dilakukan setelah tanggap bencana selesai. Penyusunan rencana aksi untuk Sulteng juga berbeda dengan Lombok lantaran terdapat unsur relokasi.

"Jadi kalau Lombok itu kan rehabilitasi rekonstruksi. Tapi kalau untuk di Palu kemungkinan R-nya jadi 3, rehabilitasi, rekonstruksi dan relokasi," imbuhnya.

Masterplan untuk pembangunan kota Palu "baru" ditargetkan selesai pada Desember mendatang dan bisa mulai diimplementasikan pada Januari 2019.

"Tadinya dua bulan ditargetkan, Tapi kita ditegaskan lagi kalau bisa sebulan sudah ada draftnya hari Senin kira mau ke palu lagi bersama BPN. Karena mereka di awal, mereka harus bisa menetapkan rencana tata ruang baru untuk Palu, Donggala dan Sigi," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait GEMPA PALU DAN DONGGALA atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yantina Debora