Menuju konten utama

Dampak Virus Corona, Festival Musik Coachella 2020 Resmi Dibatalkan

Festival musik Coachella 2020 secara resmi dibatalkan dan direncanakan ulang pada April atau Oktober 2021.

Dampak Virus Corona, Festival Musik Coachella 2020 Resmi Dibatalkan
Pengunjung festival menghadiri Festival Coachella Music & Arts di Empire Polo Club pada Sabtu, 20 April 2019, di Indio, Calif. (Foto oleh Amy Harris / Invision / AP)

tirto.id - Festival musik Coachella 2020 secara resmi dibatalkan akibat dampak dari pandemi virus Corona COVID-19. Hal itu diungkapkan langsung oleh pihak promotor AEG pada Selasa (9/6/2020) waktu setempat.

AEG juga terpaksa merumahkan lebih dari 100 pegawai di seluruh divisi mereka, dan memotong gaji pegawai hingga 20-50 persen karena dampak virus Corona tersebut.

“Semua pegawai di dunia akan terdampak dalam satu bentuk atau yang lainnya. Ini adalah keputusan yang menyakitkan, tapi sayangnya keputusan ini perlu dilakukan,” tutur Dan Beckerman, CEO AEG, seperti dikutip Billboard.

"Sudah jelas sekarang bahwa acara langsung dengan penggemar tidak akan dilanjutkan selama berbulan-bulan dan kemungkinan tidak sampai sekitar tahun 2021," tambah Beckerman

Hal itu menandakan bahwa perusahaan promotor global tersebut tidak akan menggelar konser atau pun festival musik sepanjang tahun 2020, termasuk festival Coachella yang awalnya dijadwalkan akan berlangsung pada Oktober mendatang.

Sementara itu, anak perusahaan AEG, promotor Goldenvoice sendiri memiliki rencana untuk menggelar festival dengan kapasitas 125 ribu orang itu pada April 2021 dengan kapasitas venue yang lebih kecil.

Di samping itu, rencana lainnya adalah Coachella akan digelar pada Oktober 2021 dengan kapasitas yang lebih besar.

Selain itu, sekitar 40 persen pembeli tiket meminta pengembalian dana untuk festival tahun ini. Sementara, pihak AEG berpikir mereka mungkin dapat menggelar festival pada bulan April 2021 dengan kapasitas hanya 60 persen.

Akan tetapi, mereka memilih untuk tidak membuat keputusan penjadwalan ulang sebelum ada kejelasan lebih lanjut tentang kasus virus Corona saat ini.

Sebenarnya, AEG telah berencana akan menggelar Coachella setelah vaksin COVID-19 ditemukan. Akan tetapi, pada Mei 2020, perusahaan mulai berubah pikiran dan menganggap social distancing dalam acara konser dapat diterapkan.

Akan tetapi, jika digelar dengan kapasitas terbatas, artinya mereka akan mendapatkan sedikit keuntungan dan mereka juga harus melakukan negosiasi dengan sejumlah artis dan vendor lainnya. Sehingga, karena alasan satu dan lainnya, ide tersebut akhirnya tidak dilaksanakan.

Coachella 2020 awalnya ditetapkan akan berlangsung selama dua akhir pekan, yakni 10-12 April dan 17-19 April 2020. Akan tetapi, Coachella sempat mengalami penundaan karena COVID-19 dan dijadwalkan ulang pada 9-11 Oktober dan 16-18 Oktober 2020.

Sementara itu, Coachella sering kali menjadi pembuka untuk rangkaian festival musik musim semi dan musim panas. Acara diperluas dari acara yang awalnya hanya tiga hari, menjadi acara selama dua akhir pekan, atau enam hari sejak tahun 2012.

Sebelumnya, pihak Coachella telah mengumumkan sederet musikus yang akan hadir di acara mereka, di antaranya BIGBANG, Epik High, Calvin Harris, The Jewels, Big Sean, Lewis Capaldi, Madeon, dan masih banyak lagi, termasuk musikus asal Indonesia, Niki dan Rich Brian.

Sebagai informasi, Coachella merupakan festival musik yang diadakan di Indio, California, Amerika Serikat, pada setiap musim semi. Acara ini selalu diisi oleh musikus internasional dari latar belakang musik yang berbeda, seperti rock, hiphop, musik elektornik dan sebagainya.

Acara yang diadakan setiap tahun ini, menjadi festival musik terbesar di Amerika Serikat. Sekitar 200 musikus tampil selama akhir pekan, dalam 2 minggu di The Empire Polo Club di Indio, California. Selain itu, terdapat setengah juta orang hadir ke acara tersebut setiap tahunnya.

Baca juga artikel terkait COACHELLA atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Musik
Kontributor: Maria Ulfa
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Alexander Haryanto