Menuju konten utama

Dampak Kebakaran Hutan Kanada Sebabkan New York Berasap Pekat

Kebakaran hutan Kanada sebabkan New York berasap dan indeks kualitas udara buruk.

Dampak Kebakaran Hutan Kanada Sebabkan New York Berasap Pekat
Patung Liberty yang diselimuti langit berkabut difoto dari Staten Island Ferry, Rabu, 7 Juni 2023, di New York. (Foto AP/Yuki Iwamura)

tirto.id - Kanada mengalami kebakaran hutan yang meluas dan sebagian besar berasal dari wilayah Quebec dengan jumlah 150 titik api. Asap kebakaran menyebar hingga AS. Kualitas udara di New York berstatus merah alias berbahaya.

Menurut laporan New York Times pada Kamis, (8/6), udara di beberapa kota seperti New York City, Washington, dan tempat lainnya saat ini menjadi tidak sehat akibat kebakaran hutan di Kanada.

Dalam prediksi prakiraan cuaca, asap tebal kemungkinan akan berada di dekat permukaan bumi selama beberapa jam mendatang. Selain itu, tingkat partikel udara akibat asap yang menyebar pada hari Rabu (7/6) dianggap tidak sehat sejak dari kawasan Detroit hingga Philadelphia, demikian disebutkan AirNow, sumber data kualitas udara.

Gambar satelit menunjukkan badai besar ketika api menyala diikuti kiriman awan asap berwarna coklat kemerahan di Kanada dan Amerika Serikat. Pada Selasa, (6/6), pusat pemadam kebakaran Kanada menyebutkan terdapat lebih dari 400 titik api yang sedang menyala di seluruh penjuru negeri. 240 di antaranya tidak terkendali.

Kondisi Terkini Akibat Kebakaran Hutan Kanada

Warga yang berada di kawasan Amerika Utara sangat disarankan untuk memakai masker jenis N95 ketika berada di luar ruangan karena tingkat kualitas udara yang buruk akibat kebakaran hutan di Kanada.

Mengutip laman CNN pada Kamis (8/6), sebagian besar asap kebakaran berasal dari wilayah Quebec, Kanada, dengan jumlah 150 titik api yang menyala.

Kata pejabat setempat, lebih dari 15 ribu penduduk diperkirakan bakal mengungsi dari provinsi itu sekaligus menjadi kebakaran terburuk yang selama ini pernah pernah terjadi di Quebec.

Lembaga Environment Canada menyebutkan situasi di Toronto ibukota Kanada juga semakin memburuk pada hari Kamis, (8/6), akibat banyaknya asap yang masuk ke kota itu.

"Partikel-partikel halus umumnya menimbulkan risiko terbesar bagi kesehatan. Namun, respirator tidak mengurangi paparan gas-gas dalam asap kebakaran hutan," tulis pernyataan Environment Canada.

Sebagian besar dari jutaan orang yang menghuni seluruh wilayah Amerika Utara kini diperkirakan berada dalam peringatan kualitas udara.

Sementara pemerintah New York, AS, mulai membagikan masker gratis kepada warga pada hari Kamis (8/6), sembari memperingatkan ancaman bahaya asap akan berlangsung hingga akhir pekan.

"Ini adalah situasi sementara. Ini bukan Covid," tutur Gubernur New York, Kathy Hochul.

Menurut Hochul, bus dan kereta api yang berada di New York City masih dikategorikan sebagai alat transportasi yang aman lantaran mempunyai sistem penyaringan udara berkualitas tinggi.

Di kota New York, kabut berwarna oranye dilaporkan menyelimuti cakrawala kota dan menutup bangunan-bangunan, seperti Patung Liberty. Walikota Eric Adams menyarankan kepada semua warga New York untuk membatasi aktivitas di luar ruangan semaksimal mungkin.

Sehari sebelumnya, sekolah di Washington DC juga membatalkan kegiatan di luar ruangan karena tingkat kualitas udara berstatus merah. Sedangkan Detroit masuk daftar wilayah metropolitan terburuk kelima di dunia dalam peringkat polusi udara versi IQAir.

Di lain sisi, AP News memberitakan, Kanada meminta bantuan internasional untuk memadamkan lebih dari 400 titik api di seluruh negeri dan telah menyebabkan 20.000 orang mengungsi.

Udara dengan tingkat polusi berbahaya itu sudah meluas ke wilayah metropolitan New York, negara bagian New York bagian tengah, serta sebagian Pennsylvania dan New Jersey. Udara yang tidak sehat juga meluas hingga ke North Carolina dan Indiana.

Sekretaris pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre mengatakan Presiden Joe Biden sudah mengirimkan lebih dari 600 petugas pemadam kebakaran dan peralatan ke Kanada. Pemerintahan Biden juga telah menghubungi beberapa gubernur AS dan pejabat lokal untuk memberikan bantuan.

Sementara Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyampaikan via Twitter usai berbicara melalui telepon dengan Biden bahwa pihaknya turut "berterima kasih atas semua bantuan yang diberikan Amerika Serikat saat kami terus memerangi kebakaran hutan yang dahsyat ini".

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra