Menuju konten utama

Dampak Corona COVID-19: Pemprov DKI Tunda Operasi Pasar Murah

Pasar murah di DKI Jakarta ditunda karena pada kegiatan sebelumnya pembeli tak menjaga jarak aman.

Dampak Corona COVID-19: Pemprov DKI Tunda Operasi Pasar Murah
Warga mengantre saat kegiatan Operasi Pasar Stok Pangan yang diselenggarakan oleh BULOG bersama Sugar Group Companies di Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Minggu, (22/3/2020). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id -

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Pemprov DKI Jakarta menunda kegiatan pasar murah di lima wilayah Kota Administrasi yang semula digelar Senin-Selasa (23-24/3/2020).

Plt Kepala PPKUKM DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo menjelaskan, penundaan pasar murah tersebut dilakukan guna menghindari keramaian sebagai langkah pencegahan penyebaran COVID-19 atau pandemi Corona.
Sedianya pasar murah akan digelar di 10 lokasi yakni Pasar Pal Meriam, Pasar Cidodol, Kantor Kecamatan Tanah Abang, Pasar Pademangan Barat, Pasar Tambora, Pasar Pondok Bambu, Pasar Bukit Duri, Pasar Gondangdia, Pasar Tugu, dan Pasar Slipi.
Sebelumnya, pasar murah telah berlangsung sejak Rabu (18-22/3/2020). Namun pada hari kelima Minggu (22/3/2020), antusiasme warga yang berakibat tidak menjaga jarak aman atau social distancing jadi pertimbangan tersendiri.

"Di lapangan, kami sudah menurunkan petugas dari Dinas PPKUKM yang berkolaborasi dengan pihak Bulog, Sugar Corporations, dan Pasar Jaya yang memberikan arahan kepada masyarakat, agar senantiasa menjaga jarak aman 1 meter pada saat antre. Kami akan terus lakukan evaluasi terkait hal ini," kata dia, Senin (23/3/2020).
Dengan adanya kondisi saat ini, ke depan pelaksanaan pasar murah akan digelar sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yaitu dengan social distancing 1 (satu) meter.
Selain itu, Pemprov DKI akan memastikan agar setiap warga yang datang untuk mengantre memakai masker.
"Harapannya, masyarakat tetap aman dan terjamin untuk mendapatkan kebutuhan pangan seperti beras, minyak, dan gula yang mulai langka di tengah wabah COVID-19," ucapnya.

Kasus virus corona COVID-19 di Indonesia telah menyebar hingga ke 20 provinsi, menurut data yang dihimpun Kementerian Kesehatan hingga Minggu (22/3/2020). Jumlah kasus COVID-19 di Indonesia, menurut catatan Kemenkes adalah 514 orang positif, 29 orang sembuh, dan 48 orang meninggal dunia, hingga Senin (23/3/2020) pukul 09.00 WIB.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Hard news
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali