Menuju konten utama

Daftar Wilayah Kalbar Kena Banjir: Sintang, Ketapang & Kapuas Hulu

Kondisi terkini banjir di Kalbar seperti Ketapang, Sintang, Kapuas Hulu, Melawi, Sanggau, Sekadau.

Daftar Wilayah Kalbar Kena Banjir: Sintang, Ketapang & Kapuas Hulu
Rumah warga di Desa Pakak, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, terendam air banjir setinggi pinggang orang dewasa, Rabu (14/7/2021). ANTARA/HO.

tirto.id - Sejumlah wilayah Kalimantan Barat masih terendam banjir hingga hari ini, Jumat, 12 November 2021, seperti di Ketapang, Sintang, Kapuas Hulu, Melawi, Sanggau, Sekadau dan beberapa wilayah lainnya. Banjir yang terjadi sejak 25 Oktober itu bahkan telah menyebabkan ribuan penduduk mengungsi.

Berikut adalah daftar wilayah Kalbar yang terendam banjir dan kondisi terkininya seperti dirangkum dari berbagai sumber.

1. Ketapang

Banjir di Ketapang telah menyebabkan 2.208 rumah terendam banjir. Hal itu berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB yang dihimpun BPBD Kabupaten Ketapang per Kamis (11/11) pukul 19.00 WIB. Banjir tersebut semakin meluas, yang awalnya 13 desa terdampak, kini menjadi 21 desa.

Banjir itu juga merendam sejumlah fasilitas umum di antaranya: 1 unit sarana ibadah, 1 unit kantor desa, 1 unit gedung serbaguna, 1 unit lapangan sepak bola, dan 1 unit lapangan bola voli. Ketinggian muka air berkisar antara 20 - 50 sentimeter.

Saat ini, banjir di beberapa titik mengalami kenaikan. Warga pun diminta untuk tetap waspada terhadap banjir susulan dengan memantau perkembangan debir air di Sungai Pawan.

BNPB menuturkan, akibat banjir tersebut, sebanyak 2.831 Kepala Keluarga (KK) atau 14.284 jiwa terdampak. Jumlah warga terdampak yang tersebar di sejumlah kecamatan, sebagai berikut: Kecamatan Sandai 1.636 KK (10.153 jiwa), Nanga Tayap 715 KK (2.529 jiwa), Matan Hilir Selatan 355 KK (1.173 jiwa), Muara Pawan 60 KK (210 jiwa), Sungai Laur 49 KK (145 jiwa), Delta Pawan 21 KK (74 jiwa) dan Benua Kayong 12 KK.

2. Sintang

Pemkab Sintang telah memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir selama 30 hari terhitung mulai 13 Oktober hingga 16 November 2021.

Seperti dikutip dari Instagram resmi Prokopim, sejumah wilayah di Kabupaten Sintang masih terendam banjir. Walaupun malam hingga subuh diguyur hujan, debit air di ruas Jalan Lintas Melawi berangsur surut.

Namun demikian, debit air di sejumlah daerah perhuluan Sintang masih naik, karena memang intensitas curah hujan masih tinggi. Oleh karena itu, Sintang Kota juga harus tetap waspada mendapat limpahan kiriman air dari daerah perhuluan.

Dikutip Antara News, BNPB melaporkan, setidaknya 12 dari total 14 kecamatan di Sintang terendam banjir. Banjir tersebut berdampak pada 140.468 jiwa dan dua warga dilaporkan meninggal dunia. Kini terdapat 32 titik jadi lokasi pengungsian, serta 24 dapur umum.

BPBD Kabupaten Sintang mencatat sebanyak 35.117 unit rumah yang terendam banjir hingga tiga meter, lima unit jembatan rusak berat dan beberapa sarana prasarana lainnya juga terdampak.

3. Kapuas Hulu

BPBD Kapuas Hulu melaporkan, jumlah rumah yang terendam banjir di tujuh kecamatan Kapuas Hulu bertambah dari 1.886 rumah menjadi 3.362 rumah. Debit air semakin tinggi, sekitar 17.779 warga terdampak.

Dari tujuh kecamatan yang dilanda banjir, ada lima kecamatan yang mengalami dampak banjir cukup tinggi yaitu Kecamatan Silat Hilir, Semitau, Batang Lupar, Jongkong dan Suhaid, sedangkan untuk Kecamatan Selimbau dan Pengkadan terdampak banjir sedang.

Banjir juga berdampak terhadap 88 fasilitas umum. Sedangkan warga terdampak semula hanya 8.714 jiwa, data sementara Kamis (11/11) menjadi 17.779 jiwa. "Hampir setiap hari terjadi hujan, kami imbau masyarakat waspada banjir," kata kepala BPBD Kapuas Hulu, Gunawan seperti dikutip Antara.

4. Melawi

Kabupaten Melawi juga sempat diterjang banjir. Setidaknya, banjir yang terhadi pada Senin (4/11) itu berada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Nangan Pinoh dan Kecamatan Menukung. BPBD Kabupaten Melawi melaporkan, per Jumat (5/11) pukul 12.40 WIB, sebanyak 725 warga terpaksa mengungsi akibat banjir tersebut.

Banjir itu juga menyebabkan kerugian materil sebanyak 1.945 unit rumah terdampak. Empat rumah dan 1 unit gereja mengalami rusak berat. Selanjutnya 2 unit fasilitas pendidikan terendam.

5. Sanggau

Kabupaten Sanggau juga merupakan wilayah yang sempat terdampak banjir. Pada akhir Oktober lalu, BNPB melaporkan, banjir yang terjadi sejak Senin (25/10) telah berdampak pada 1.166 keluarga yang terdiri atas 4.112 jiwa. Beberapa kecamatan yang terendam banjir di Kabupaten Sanggau adalah Meliau, Tayan Hilir, Jangkang, Mukok, dan Kapuas.

6. Sekadau

Banjir yang menerjang Sekadau berdasarkan data 8 November setidaknya 1.565 kepala keluarga atau 4.906 jiwa yang terdampak. "Desa sungai ayak satu ada 151 kepala keluarga atau 471 jiwa. Mereka selain mendirikan tenda, ada yang mengungsi ke kantor ASDP, SDN 18 Sungai Asam dan SDN 1 Sungai Ayak Satu," kata Camat Belitang Hilir, Sekeresno Benyamin.

"Desa Sungai Ayak Dua ada 11 kepala keluarga yang mengungsi atau 42 jiwa. Tempat mengungsi seperti di Vihara Bakti Sosial di Sunyat, SD Negeri 03 di Pagar Besi, di Dusun Enteras warga ada yang membuat tenda darurat, dan SMA Negeri 1 Belitang Hilir mengungsi. Sementara itu dari desa lain masih menunggu laporan, nanti kita paparkan kembali data yang mengungsi," ungkapnya.

Baca juga artikel terkait BANJIR KALBAR atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya