Menuju konten utama

Daftar Merek Make Up yang Tak Lakukan Tes Pada Hewan

Daftar merek make-up yang tidak melakukan tes pada hewan: Dermablend, Tarte, hingga KVD Vegan Beauty.

Daftar Merek Make Up yang Tak Lakukan Tes Pada Hewan
Ilustrasi Make up. foto/istockphoto

tirto.id - Berdandan atau merias diri merupakan salah satu kebutuhan wanita masa kini, tuntutan pekerjaan atau hanya untuk menyalurkan hobi adalah salah satu faktor mengapa banyak perempuan menghabiskan banyak waktu untuk berdandan.

Keberadaan merek make-up yang semakin bervariatif juga mendukung kebiasaan berdandan. Namun perlu diperhatikan, masih terdapat merek make-up yang melakukan tes pada hewan sebelum dipasarkan.

Meskipun telah menuai banyak kritikan, praktik ini masih banyak dilakukan. Kelinci, hamster, dan tikus merupakan hewan yang sering digunakan pada tes make-up. Biasanya tes yang dilakukan adalah tes iritasi kulit dan mata.

Tes pada hewan masih dilakukan karena perusahaan menyatakan bahwa mereka akan menjual produknya ke Cina. Yang mana setiap produk make-up asing yang akan dijual di Cina harus melalui tes terlebih dahulu pada hewan.

Dilansir dari StyleCraze, tes terhadap hewan untuk melihat efek kandungan kimia yang terdapat pada produk make-up sangat berbeda.

Hal ini dikarenakan perbedaan sistem biologis pada manusia dan hewan, sehingga sensitivitas juga akan berbeda.

Dengan begitu hasil tes yang dilakukan tidak dapat dijadikan patokan apakah nantinya make-up tersebut memberikan dampak buruk bagi manusia.

Namun bagi pecinta hewan tidak perlu khawatir. Masih terdapat beberapa merek yang tidak melakukan tes pada hewan pada produknya atau dikenal dengan Cruelty Free. Seperti yang dilansir dari People for Ethical of Animal (PETA).

    • Dermablend
Dermablend merupakan make-up yang berasal dari Amerika, setiap produk Dermablend telah melalui tes dermatologis, non komedogenic, tes kulit sensitif hingga uji alergi, sehingga aman digunakan. Karena itulah banyak make-up artist yang menggunakan produk Dermablend.

    • Milani
Telah berdiri sejak 2002, merek yang berasal dari Milan, Italia ini tidak melakukan tes pada hewan terhadap semua produknya. Fokus dari brand ini adalah make-up wajah seperti blush on dan eyeshadow.

    • Too Faced
Telah ada sejak 1988, merek make-up yang diciptakan oleh Jerrod Blandino dan Jeremy Johnson telah memasarkan produknya di lebih dari 30 negara.

Too faced tidak menggunakan tes pada hewan dan memiliki jargon Never Cruel, Always Cool sebagai bentuk dukungan terhadap pemberhentian tes terhadap hewan oleh produsen make-up.

    • Tarte
Merupakan produsen make-up yang dalam semua produknya menggunakan bahan alami.

Dilansir dari Tarte, produknya tidak menggunakan Paraben yang menimbulkan racun, minyak mineral yang akan menyumbat pori, pewangi buatan, dan gluten yang tidak baik jika digunakan dalam waktu yang panjang, serta senyawa kimia Triclosan, Ftalat, dan Natrium Dodesil Sulfat.

    • Urban Decay
Merek make-up asal Amerika ini merupakan anak dari perusahaan L’Oreal Paris yang berdiri sejak 1996. Pada 2014, Urban Decay memutuskan untuk tidak lagi menggunakan tes pada hewan dalam setiap produknya.

    • Wet and Wild
Merupakan make-up asal Amerika yang telah diakui kualitasnya, banyak artis hollywood yang menggunakan produknya karena kualitas yang baik dan tidak melakukan tes terhadap hewan.

Karena respons yang baik dari para penggunanya, Wet and Wild berupaya untuk tidak lagi menggunakan bahan kandungan hewani dalam produknya.

    • Lush
Lush merupakan merek make-up yang selalu menolak adanya tes pada hewan. Setiap produk dari Lush akan terdapat label yang menandai tidak adanya unsur hewani pada produk mereka.

    • Kat Von D Beauty atau KVD Vegan Beauty
Setelah mendapatkan kritikan dari para penggunanya, akhirnya pada 2016 merek make-up ini tidak melakukan tes pada hewan untuk semua produknya.

Pada Januari 2020 Kat Von D Beauty berganti nama menjadi KVD Vegan Beauty.

Baca juga artikel terkait MAKE UP atau tulisan lainnya dari Endah Murniaseh

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Endah Murniaseh
Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno