Menuju konten utama
Lebaran 2021

Daftar Makanan Khas Lebaran dari Berbagai Negara di Dunia

Makanan khas lebaran seluruh dunia, mulai dari Afrika Utara hingga Bosnia.

Daftar Makanan Khas Lebaran dari Berbagai Negara di Dunia
Kuliner khas dari Tanah Minang, Rendang. Makanan ini juga termasuk salah satu masakan khas Lebaran di Malysia dan Singapura. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Salah satu yang ditunggu saat momen Idulfitri tiba adalah mencicipi berbagai kuliner khas lebaran.

Di Indonesia, makanan seperti ketupat, opor ayam, rendang, sambal goreng ati, kue kering dan berbagai jenis masakan khas lain umumnya telah tersedia saat lebaran tiba.

Tak hanya di Indonesia, setiap negara yang mayoritas penduduknya muslim juga memiliki makanan khas masing-masing.

Makanan Khas Lebaran Seluruh Dunia

Berikut ini makanan khas saat lebaran dari beberapa negara yang ada di dunia:

1. Afrika Utara (Tagine)

Makanan ini populer di seluruh Afrika Utara saat perayaan Idulfitri. Tagine terdiri dari ayam dan daging kambing yang direbus dengan buah-buahan kering dan rempah-rempah.

Kombinasi rempah-rempah yang harum, buah, dan madu membantu mengurangi kekayaan daging domba dalam resep ini, dan hasilnya memiliki keseimbangan rasa manis dan asam yang luar biasa.

Disajikan dengan gandum yang lembut, Tagine yang hangat sangat cocok dimakan saat cuaca dingin.

2. Asia Selatan (Sheer Kurma)

Sheer kurma merupakan dessert klasik yang terbuat dari susu, gula, kurma dan bihun dengan berbagai topping seperti almond tumbuk, pistachio dan kismis.

Dikutip dari situs Runway Pakistan, ini adalah makanan Idulfitri yang populer di negara-negara Asia Selatan seperti Pakistan, India, Bangladesh dan Afghanistan.

3. Turki (Lokum)

Lokum adalah makanan penutup seperti jeli yang terkenal di Turki. Itu juga dikenal sebagai makanan favoritnya orang Turki.

Lokum terdiri dari gula pati dan isian lainnya seperti kurma, pistachio dan kenari tergantung pada rasanya. Makanan ini hadir dalam banyak warna yang tidak hanya enak rasanya tetapi juga menyegarkan mata saat melihatnya.

4. Afghanistan (Bolani)

Bolani adalah roti tipis berkulit dengan isian sayuran yang sangat populer di Afghanistan. Ini adalah hidangan yang dinikmati sepanjang bulan Ramadan dan juga Idulfitri.

Isiannya terbuat dari sayuran seperti kentang, lentil atau labu dan disajikan dengan yogurt.

5. Rusia (Manti)

Manti mirip dengan pangsit yang ditemukan dan berasal dari Tiongkok. Di Rusia, hidangan lezat ini dibuat saat Idulfitri yang isinya dari daging domba atau sapi dan cukup pedas.

Ini dapat bervariasi dalam bentuk dan ukuran tetapi manti jelas merupakan hidangan yang harus ada dalam daftar makanan di Rusia saat lebaran.

6. Malaysia (Rendang)

Hampir sama dengan Indonesia, rendang daging sapi juga termasuk masakan khas lebaran di Malaysia dan Singapura.

Rendang menjadi menu favorit klasik selama Idulfitri, ketika umat Islam di Singapura dan Malaysia berbuka puasa dengan pesta.

Rendang sendiri asal mulanya dari masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat dan kemudian menyebar ke seluruh Indonesia, Malaysia, hingga Singapura dan semuanya dimulai dengan pasta bumbu buatan sendiri yang harum.

7. Lebanon (Rezz aa Djeij)

Di Lebanon, resep tradisional seperti Rezz aa Djeij biasanya disajikan saat lebaran untuk makan siang atau sarapan. Ini adalah sejenis masakan ayam yang dicampur dengan nasi.

8. Maroko (Laasida)

Laasida terbuat dari gandum, mentega, dan madu yang biasanya dinikmati di pagi hari saat Idulfitri.

9. Somalia (Cambaabur)

Ini adalah roti khas Idulfitri dari Somalia yang digoreng dengan wajan dan diberi gula dan yogurt.

Cambaabur populer sebagai pilihan sarapan di Idulfitri. Resep ini juga sangat populer di Djibouti dan mungkin awalnya berasal dari sana.

10. Bosnia (Tuhfahije)

Ini adalah makanan khas gurun pasir yang dinikmati oleh banyak orang di Bosnia saat Idulfitri.

Tuhfahije terbuat dari apel yang diisi dengan kenari dan direbus dengan air manis untuk membuatnya terasa seperti permen. Di atasnya diberi krim kocok atau sirup.

Baca juga artikel terkait MAKANAN KHAS LEBARAN atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Iswara N Raditya