Menuju konten utama

Daftar Kandungan Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil

Kandungan skincare yang harus dihindari oleh ibu hamil salah satunya adalah yang mengandung asam salisilat dengan dosis tinggi.

Daftar Kandungan Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil
Ilustrasi Perawatan kulit pada ibu hamil. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Kehamilan rupanya dapat mengubah segala aspek dalam kehidupan seorang perempuan, termasuk soal skincare.

Skincare memang jadi barang wajib untuk menunjang penampilan, tapi ibu hamil harus berhati-hati karena tidak semua produk aman untuk digunakan.

Satu hal yang perlu diketahui adalah kehamilan juga bisa memicu perubahan pada kondisi kulit. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan hormon dan sistem kekebalan tubuh yang terjadi selama kehamilan.

Meski tidak semua, sebagian ibu hamil biasanya akan mengalami masalah seperti kulit kering, jerawat, hingga melasma/ chloasma (munculnya bercak kecokelatan di wajah). Tak hanya itu, kebanyakan ibu hamil juga akan memiliki stretch mark yang pastinya sangat mengganggu penampilan.

Sehingga, seorang ibu hamil memerlukan produk skincare tertentu untuk mengatasi masalah kulit yang ia alami. Di sisi lain, ibu hamil juga harus berhati-hati karena faktanya ada beberapa kandungan skincare yang dianggap tidak aman untuk janin dalam kandungan.

Skincare yang aman untuk ibu hamil

Melansir laman Healthline, berikut adalah beberapa skincare yang aman untuk mengatasi masalah kulit wajah:

  • Skincare untuk jerawat dan hiperpigmentasi
Jika mengalami masalah jerawat maupun hiperpigmentasi, Anda bisa menggunakan produk yang mengandung glycolic acid atau asam glikolat. Kandungan asam glikolat dalam produk skincare yang dijual bebas biasanya hanya dalam dosis kecil sehingga aman bagi ibu hamil.

Asam glikolat dan bentuk lain yang sejenis (seperti asam azaleat) mampu melawan jerawat dan mengurangi garis halus pada wajah. Manfaat lainnya adalah dapat mencerahkan kulit sekaligus mengurangi pigmentasi.

Selain asam glikolat dan asam azaleat, produk yang mengandung benzoil peroksida dan asam salisilat (dalam dosis kecil) juga diperbolehkan bagi ibu hamil.

  • Skincare antioksidan
Skincare antioksidan biasanya mengandung vitamin C, vitamin E, green tea, atau resveratrol. Skincare ini mampu melindungi kulit dari kerusakan sekaligus memelihara kolagen sehingga dapat meningkatkan vitalitas kulit wajah.

Perlu dicatat bahwa skincare yang dimaksud adalah jenis topical skincare atau produk yang dioleskan langsung pada wajah. Untuk suplemen atau obat yang mengandung antioksidan, terutama resveratrol, sebaiknya dihindari selama kehamilan atau konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

  • Skincare untuk kulit kering dan stretch mark
Pilihlah moisturizer yang mengandung minyak kelapa, cocoa butter, peptida, atau hyaluronic acid (HA) untuk menghidrasi kulit.

Sementara itu, stretch mark termasuk salah satu masalah kulit yang agak sulit diatasi bila sudah muncul cukup lama. Untuk pencegahan, oleskan moisturizer di area tubuh yang rentan mengalami stretch mark agar kulit bisa meregang secara alami.

  • Mineral-based sunscreen
Sunscreen atau tabir surya adalah skincare wajib bagi ibu hamil yang masih rajin beraktivitas di luar ruangan. Namun sebaiknya pilih mineral-based sunscreen yang mengandung zinc oxide dan titanium dioksida.

Kandungan skincare yang harus dihindari ibu hamil

Berikut adalah beberapa bahan aktif yang sering dijumpai pada produk skincare tapi harus dihindari oleh ibu hamil:

  • Retinoid
Retinoid merupakan bentuk turunan vitamin A yang mampu melawan jerawat dan menyamarkan garis halus pada wajah. Produk skincare yang dijual bebas biasanya mengandung retinoid dalam konsentrasi yang relatif rendah.

Sementara retinoid yang digunakan untuk pengobatan dengan resep dokter, biasanya memiliki dosis yang lebih tinggi. Dosis retinoid yang tinggi inilah yang berbahaya bagi kehamilan. Namun demi keamanan, semua produk yang mengandung retinoid sebaiknya dihindari selama kehamilan.

  • Asam salisilat dosis tinggi
Asam salisilat merupakan komponen yang populer untuk mengatasi masalah jerawat. Namun, sebuah studi menyatakan bahwa produk yang mengandung asam salisilat dalam dosis tinggi sebaiknya dihindari oleh ibu hamil.

Produk dengan kandungan asam salisilat tinggi biasanya terdapat pada produk peeling maupun obat oral. Sementara untuk produk skincare yang memiliki kandungan asam salisilat rendah dianggap cukup aman bagi ibu hamil.

  • Hidrokuinon
Hidrokuinon adalah bahan kimia yang dapat mencerahkan kulit sekaligus mengurangi pigmentasi.

Di sisi lain, tubuh diketahui dapat menyerap hidrokuinon dalam jumlah yang signifikan dibandingkan bahan lainnya. Karena faktor inilah ibu hamil dianjurkan untuk menghindari produk yang mengandung hidrokuinon demi kesehatan janin.

  • Phthalates
Phthalates adalah bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan plastik dan berfungsi agar plastik bisa lebih kuat dan tahan lama. Akan tetapi, bahan ini juga sering digunakan dalam pembuatan kosmetik.

Mengutip dari laman FDA, phthalates biasa dipakai sebagai pelarut atau stabilizer dalam pembuatan parfum. Zat yang sama juga sering ditemukan dalam kosmetik seperti cat kuku, hair spray, cleanser, hingga sampo.

Salah satu bentuk phthalates yang kerap dipakai dalam kosmetik adalah diethylphthalate (DEP). Tak hanya ibu hamil, semua orang sebaiknya menghindari produk yang mengandung phthalates karena berpotensi menurunkan kesehatan sistem reproduksi.

  • Formaldehida
Formaldehida atau yang juga disebut sebagai formalin ini termasuk zat karsinogenik sehingga sudah tidak digunakan lagi dalam produk skincare atau kosmetik.

Meski demikian, ada beberapa bahan kimia yang diketahui dapat melepaskan formaldehida dan masih digunakan dalam pembuatan kosmetik. Beberapa di antaranya adalah bronopol (2-bromo-2-nitropropane-1,3-diol), hydroxymethylglycinate, diazolidinyl urea, DMDM hydantoin, quaternium-15, dan bronidox.

  • Chemical sunscreen
Ibu hamil sebaiknya menghindari pemakaian chemical sunscreen karena skincare ini biasanya mengandung bahan aktif yang bisa merusak kesehatan. Kandungan bahan aktif yang dimaksud meliputi oxybenzone, octocrylene, dan octinoxate.

Oxybenzone merupakan salah satu bahan yang populer digunakan dalam chemical sunscreen. Zat ini diduga dapat mengganggu hormon dan kerusakan permanen pada ibu hamil maupun bayi yang dikandungnya.

Dampak negatif pada janin adalah kerusakan sistem saraf yang bisa berkembang ketika sudah dewasa, contohnya skizofrenia dan Alzheimer. Tak hanya itu, sebuah studi yang dilakukan pada hewan juga membuktikan bahwa oxybenzone bisa berpengaruh pada kelenjar susu dan laktasi.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari