Menuju konten utama

Daftar Fobia yang Paling Umum Terjadi dan Cara Mengatasi

Penderita fobia seringkali menghindari hal yang membuat ia takut, apa saja jenisnya?

Daftar Fobia yang Paling Umum Terjadi dan Cara Mengatasi
Ilustrasi Amaxophobia. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Fobia merupakan penderita gangguan kecemasan, reaksi berlebihan terhadap suatu hal walaupun tidak berbahaya sekalipun. Penderita fobia seringkali menghindari hal pemicu ketakutan. Fobia sendiri dibagi menjadi dua, yakni fobia spesifik dan fobia kompleks.

Fobia spesifik biasanya muncul pada masa anak-anak atau remaja. Jenis fobia spesifik biasanya fobia terhadap hewan, objek, situasi, atau aktivitas spesifik. Sedangkan fobia kompleks biasanya muncul ketika seseorang telah dewasa, fobia ini berkaitan dengan ketakutan serta kecemasan pada suatu situasi atau kondisi.

Dilansir dari laman Very Well Mind menyebutkan fobia telah mempengaruhi kondisi psikis 10 persen orang dewasa di US setiap tahunnya. Fobia tersebut sudah muncul ketika masa kanak-kanak dan terus berlangsung hingga remaja bahkan dewasa.

Berikut Fobia yang umum terjadi:

Arachnofobia

Ketakutan terhadap laba-laba dan spesies arakhnida sejenisnya. Hanya dengan melihatnya penderita bisa langsung merasa takut. Tak jarang hanya melihat gambar juga akan muncul reaksi ketakutan dan panik luar biasa.

Aerophobia

Rasa takut terhadap terbang, seperti ketakutan naik pesawat. Ketakutan jika hal buruk seperti kecelakaan pesawat, faktanya kecelakaan tersebut sangat jarang terjadi. Setidaknya 10-40 persen orang dewasa di Amerika memiliki fobia ini. Gejala umum dari fobia ini adalah gemetar, detak jantung yang cepat dan perasaan yang bingung.

Ophidiophobia

Ketakutan terhadap ular, fobia ini sering dikaitkan dengan teori evolusi maupun pengalaman pribadi. Atau pengaruh budaya yang selalu memberi pengertian bahwa ular berbahaya dan menakutkan.

Infografik SC Fobia yang Umum Terjadi

Infografik SC Fobia yang Umum Terjadi. tirto.id/Sabit

Cynophobia

Fobia terhadap anjing, ketakutan yang sering dikaitkan dengan pengalaman pribadi seperti digigit saat usia kanak-kanak sehingga menimbulkan traumatis hingga dewasa. Fobia ini bahkan tak hanya takut terhadap anjing yang galak maupun jinak. Apa pun jenisnya, mereka akan menghindar bahkan tidak berani berjalan ketika melihat ada anjing di sekitarnya.

Astraphobia

Ketakutan terhadap petir dan kilat, orang dengan fobia ini akan sangat sulit menghadapi cuaca yang berhubungan dengan munculnya petir dan kilat. Biasanya mereka akan bersembunyi di kamar dan bersembunyi di balik selimut. Jantung mereka akan berdetak cepat, gemetar, dan peningkatan respirasi. Mereka juga sering mengecek cuaca di ponselnya dan enggan keluar saat musim hujan karena akan berisiko muncul petir dan kilat.

Trypanophobia

Ketakutan terhadap suntikan atau jarum suntik. Inilah alasan beberapa orang menghindari perawatan medis. Sebanyak 20-30 persen orang dewasa mengalami fobia ini. Jika orang-orang dengan fobia ini terpaksa harus melakukan suntikan biasanya akan terjadi peningkatan denyut jantung bahkan pingsan. Tak heran mereka akan menghindari dokter, dokter gigi dan petugas medis lainnya.

Social Anxiety Disorder

Ketakutan akan situasi sosial, orang dengan fobia ini memiliki kecemasan di situasi sosial karena takut ada yang mempermalukan dan menghinanya. Banyak kasus orang dengan fobia ini akan menghindari tempat-tempat yang memicu interaksi sosial. Bahkan, mereka tak punya cukup nyali untuk berbicara di depan publik. Kecemasan ini seringkali berlanjut pada masa pubertas hingga dewasa. Beberapa kasus ada yang sampai menghindari sekolah dan lingkungan pekerjaan sehingga sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan hidupnya.

Agoraphobia

Penderita agoraphobia akan merasa takut dan cemas berlebihan pada tempat umum, tempat terbuka, tempat tertutup, atau pun keramaian, dan kondisi yang membuatnya merasa sulit untuk mendapatkan pertolongan. Biasanya orang dengan fobia ini membutuhkan teman untuk menemaninya saat pergi ke tempat umum. Dua pertiga yang mengalami fobia ini adalah perempuan.

Mysophobia

Penderita mysophobia adalah mereka yang sangat takut secara berlebihan terhadap kuman dan kotoran. Mereka akan sangat ekstrem dalam pembersihan dan mencuci tangan secara kompulsif. Orang dengan fobia ini cenderung menghindari kontak fisik dengan orang lain karena takut terkontaminasi, sering memakai disinfektan, sibuk dengan laporan media tentang wabah penyakit. Orang dengan fobia ini juga dapat menghindari area di mana kuman lebih mungkin hadir seperti kantor dokter, pesawat terbang, sekolah, dan apotek.

Coulrophobia

Fobia terhadap badut. Penderita akan sangat ketakutan jika melihat badut bahkan hanya dengan membayangkannya. Tak hanya anak-anak atau pun remaja, orang dewasa juga ada yang mengalami fobia ini.

Cara Menyembuhkan Sesorang dari Fobia

Treatment

Tujuan dari treatment adalah memperbaiki kualitas hidup seseorang yang selama ini terjebak dalam ketakutan atau fobia yang dialami. Dalam treatment tersebut penderita akan diajarkan untuk mengatur emosi, reaksi, pikiran, perasaan dengan baik sehingga kecemasan yang selama ini dialami bisa dikontrol.

Psikoterapi

Berkonsultasi dengan ahli profesionla merupakan cara yang tepat. Biasanya terapi yang dilakukan adalah exposure therapy dan cognitive behavioral therapy. Exposure therapy berfokus untuk mengubah respons penderita terhadap objek yang ditakuti. Sementara cognitive behavioral therapy menekankan pembelajaran untuk mengembangkan rasa penguasaan dan kepercayaan diri dengan pikiran dan perasaan.

Obat-obatan

Selain terapi, obat-obatan dengan resep yang tepat dapat mengurangi kecemasan dan panik yang dialami penderita fobia. Namun, obat-obatan hanya bisa digunakan dalam jangka waktu tertentu dan pada masa perawatan saja.

Baca juga artikel terkait FOBIA atau tulisan lainnya dari Meigitaria Sanita

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Meigitaria Sanita
Penulis: Meigitaria Sanita
Editor: Alexander Haryanto